top of page
Search
lalegorret

Kisah Perang Baratayuda.pdf: Sejarah Penulisan dan Pengarang Kitab Bharatayuddha di Kerajaan Kediri



Kesedihan yang dirasakan Destarasta semakin dalam karena dia telah mengetahui akhir dari perang Baratayuda tersebut. Destarasta telah tahu, satu per satu anaknya akan mati dalam perang tersebut, termasuk putra tertuanya, Duryudana. Namun, Raja Hastinapura itu tidak dapat menghentikan petaka yang akan terjadi. "Sanjaya, di mana kau Sanjaya? Makin hari aku makin tak tahan lagi. Apakah ada cara untuk menyelamatkan mereka?" tanya Destarata dengan berlinang air mata. Sanjaya ialah keponakannya yang mampu mengetahui masa depan, yang selama ini mendampinginya. Lewat Sanjaya pula Destarasta mengetahui akhir dari Baratayuda.


Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Pertempuran telah memasuki hari ke-10. Destarata tidak dapat berbuat apa-apa karena Duryudana tetap pada keputusannya untuk terus berperang melawan Pandawa. Duryudana yakin kemenangan akan berada di pihaknya. Keserakahan telah menutup mata hatinya. Duryudana berkukuh Pandawa tidak berhak mendapat sedikit pun tanah Hastinapura. "Mereka tidak berhak mendapatkan lima desa. Aku tak akan memberi mereka tanah secuil kuku pun," kata Duryudana dengan angkuhnya.




Kisah Perang Baratayuda.pdf



DestarastaBagian ketiga ini diberi judul Kurusetra War. Cerita berkisah tentang kekalahan Pandawa dalam Judi melawan Kurawa, masa pembuangan, hingga masa awal perang Mahabharata, hingga Bisma tumbang karena panah Arjuna. Ia menyebut, walau menampilkan banyak adegan dengan banyak lakon, fokus Mahabarata bagian ketiga ini terletak pada sosok Destarasta. Sosok Destarasta dinilai sebagai sosok vital. Sebagai seorang raja, seharusnya dia bisa bertindak tegas dan mencegah agar perang saudara tidak terjadi.


"Ya, di situlah fokusnya (saat Destarasta dikelilingi kera-kera yang liar dan sebilah anak panah besar mengarah padanya)," kata dia. Adegan tersebut ditampilkan sebanyak dua kali, yaitu di bagian awal dan akhir pertunjukan. Anak panah bisa saja dimaknai sebagai tudingan yang menyudutkan Destarasta. Destarastalah yang seharusnya bertanggung jawab atas perang Baratayuda yang terjadi. Sosok-sosok kera liar yang mengelilinginya sebagai perwujudan hawa nafsu kebinatangan yang tidak terkendalikan.


Ia mengatakan, proyek antarbudaya Mahabharata ini bermaksud menemukan cara pandang yang segar atas masa lalu. Pada saat yang sama, Mahabharata ingin menemukan kembali apa yang sedang dibagi kebudayaan-kebudayaan tersebut satu sama lain dan secara komprehensif menciptakan kisah tentang manusia, bukan kisah Dewa-dewa. Mahabharata telah mampu hidup dan dimaknai di banyak negara, tidak hanya di India, tetapi hingga Indonesia. Walau ada beberapa perbedaan, kata dia, tetap saja masih banyak kesamaan dan benang merah yang jelas dalam cerita Mahabharata.


2. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 2 Kata PengantarAssalamualaikum Wr. Wb. Mungkin sudah banyak yang menulis bukutentang perang perang Baratayuda. Namun cerita yang dipadukandengan kisah-kisah perang tersebut dalam Pedalangan dari beberapadalang terkenal di negri ini, mungkin masih sangat jarang. MasPatikrajadewaku adalah salah satu pengasuh dalam blogwayangprabu.com yang pemahaman akan cerita-cerita wayang cukupdalam. Meskipun bukan seorang seniman ataupun penulis, namun daripengalaman dan pemahaman akan kirah para dalang senior sepertialmarhum Ki Nartosabdho, almarhum Ki Timbul Cermo Manggolo,almarhum Ki Hadi Sugito, Ki Manteb Sudharsono dan dalang-dalanglainnya, beliau dikarunia kelebihan dalam menuangkan cerita wayangseolah kita mendengar alunan suara dari rekaman pagelaran wayang.Kisah perang Baratayudha dalam buku ini, adalah tulisan MasPatikrajadewaku yang telah dimuat secara serial di wayangprabu.commulai 24 Juni 2010. Kisah yang sangat menarik dan disajikan denganrenyah sehingga dapat membuat kita terbawa seolah berada dalamarena padang kurusetra. Melalui beberapa perbaikan penulisan, kamisajikan untuk Anda, khususnya para penggemar wayang dimanapunberada. Mudah-mudahan hal kecil ini dapat berguna bagi kita semuadan merupakan kontribusi kecil bagi upaya pelestarian danpengembangan budaya wayang di Indonesia. Bandung, 28 September 2013Pranowo Budi Sulistyo Admin wayangprabu.com 3. Baratayudawayangprabu.com Hlm 3 Daftar Isi KataPengantar..................................................2 KresnaGugah ...................................................4Hari-hari Menjelang Pecah Perang................................19Perang Besarpun Dimulai di Hari Pertama itu......................35 Hari-hari Panjang di Padang Kurusetra...........................47 Akhir Perjalanan Sang Jahnawisuta...............................55 Rekadaya Durna, Sang Senapati Tua...............................64 Lunaslah Janji Abimanyu........................................75 Ricuh di Bulupitu..............................................86 Ricuh juga diKadilengeng ......................................99 Sihir SaktiSempani ...........................................108 TerjeratJerat Cinta, Arjuna-Murdaningsih ......................117 TerorKepala Jayadrata ........................................124 AkhirDendam yang Terpendam....................................134 4.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 4 Kresna Gugah Perang Baratayudha,atau lengkapnya Baratayuda Jayabinangun, perang antar darah Barata,merupakan salah satu dari empat perang besar yang telah digariskandewa dalam pewayangan, selain perang Pamuksa ketika Prabu Pandumenumpas pemberontakan Prabu Trembuku dari Pringgandani dan PerangGojalisuta, perang saudara anak bapak, antara Prabu Bomantara aliasPrabu Sitija, dengan Prabu Kresna dalam membela anaknya yanglainnya Samba Wisnubrata, serta perang Guntarayana ketika SangBegawan Ciptaning menjadi sraya, atas serangan Raja Hima Imantaka,Prabu Niwatakawaca, yang hendak mempersunting primadona kahyanganJonggring Salaka, Dewi Supraba. Perang Baratayuda, perang dimanaterjadi bagaimana prajurit yang maju menjadi senapati, memetikhasil dari apa yang telah ditanam dan disisi lain meluwar janjiyang pernah terucap. Semua kejadian adalah bermula dari konflikkeluarga keturunan langsung dari Resi Wiyasa Kresna Dwipayana. Tigaorang puteranya: Drestarastra sang cacat netra sebagai anak sulung,Pandu Dewanata anak penengah dan Arya Yamawidura sebagai anakbungsu. Ketika Prabu Wiyasa hendak menyerahkan tahta lengserkeprabon Astina dan hendak menyucikan diri ke Sapta Arga,dipanggilnya ketiga puteranya. Dan dengan ikhlas disaksikan parasaudara dekat termasuk Resi Bhisma atau Sang Jahnawisuta Dewabrata,yang secara garis adalah sebenarnya pewaris trah Barata,Drestarastra menyerahkan tahta haknya hingga ke anak cucu turunnyakepada adik penengah, Pandu Dewanata. Sayang, atas kelicikan dangosok kerti sampeka sang maha julig adik ipar Drestarastra, yaituArya Gendara Sangkuni, seratus anak Drestarastra, dikenal sebagaitrah Kurawa, menjadi manusia-manusia bermoral buruk yang kurangtata krama. Puntadewa, anak sulung trah Pandawa, anak Pandu yangtelah mangkat, seorang yang tidak bisa berkata tidak, masuk dalamperangkap pokal akal-akalan Sengkuni dengan mengadakan permainandadu. Trah Pandawa yang telah mempunyai negara sendiri, hasil darimembuka hutan Wisamerta, dan menjadikannya sebuah istana indahbernama Indraparahasta atau kerajaan Amarta, terpaksa kalah dalamolah permainan curang Sengkuni. Perjanjian telah disepakati, pihakkalah akan dibuang ke hutan Kamyaka selama 12 tahun dan 5.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 5 melakukan penyamaran disuatutempat selama setahun terakhir masa pembuangan. Bila penyamarandiketahui pihak Astina, maka pembuangan harus diulang selama waktuyang sama. Tigabelas tahun hampir lewat. Ketika Astina kedatanganseorang raja seberang bernama Prabu Susarman, raja dari negaraTrikarta. Bujuk rayu Susarman menghasilkan serbuan bermotifmenggelar jajahan ke Negara Wirata, dan berakhir gagal. >Syahdan, dalam sidang agung Negara Astina, Sang Duryudana sangatjengkel ketika prajurit Astina kembali dengan tangan hampa ketikapulang dari Wirata dalam misi menaklukkan negara itu. Negara yangtadinya diperkirakan telah lemah karena ditinggalkan tiga orangagul- agul senapati, Sang Kencakarupa, Rupakenca dan Rajamala yangdiberitakan tewas ditangan seorang jagal, ternyata berakhir dengankegagalan telak. Malah Prabu Susarman, bala bantuan dari NegaraTrikarta yang semula mengipasi agar Sang Duryudana mau menaklukkanWirata, tewas mengenaskan. Kekuatan Wiratha menurut perhitungansemula hanya tinggal dua dari tiga putera Baginda Matswapati, RadenUtara dan Raden Wratsangka. Sudah sangat berkurang kekuatan negaraitu, karena Resi Seta sang putra sulung yang sakti mandraguna,lebih senang dengan olah kapanditan, dan saat itu sedang bertapatidur di Pertapan Suhini atau Sukarini. Upaya Sang Duryudana untuksekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, menaklukkanWirata sambil mencari keterangan tentang adanya trah Pandawa dalammasa penyamaran, sekalian dilakukan. Bila ditemukan disana, makamereka harus mengulang lagi masa pembuangannya selama genaptigabelas tahun bakal terlaksana. Padahal masa pembuangan duabelastahun dan masa penyamaran satu tahun, sudah hampir berakhir ketikaitu. Selesailah masa perjanjian itu, ketika perang gagal dalammenggelar jajahan berakhir Hmm . . . . Paman Harya Sengkuni,kekalahan ini merupakan kegagalan beruntun. Pertama. . . . . . ,pasti. ., negara Wirata gagal menjadi jajahan kita. Kedua,berakhirnya peperangan Astina dan Wirata, menandai habisnya waktuperjanjian pembuangan para Pandawa Prabu Duryudana akhirnyabersabda setelah beberapa 6. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 6 waktudiam dengan pergolakan pikiran penuh sesal atas misi yang berakhirdengan kekalahan telak yang memalukan. Dengan berakhirnya waktuperjanjian ini pasti Pandhawa akan segera menagih haknya untuk kitamengembalikan Astina dan Indraparahasta yang dulu dipertaruhkandalam permainan dadu Kembali sang Duryudana menyambungpembicaraannya dengan masygul. Prabu Salya, raja Mandaraka, mertuadari Prabu Duryudana dan Adipati Karna yang ikut hadir dalam sidangmenyela Benar angger Prabu, sabda raja adalah perkataan yang tidakdapat diasak, tidak usahlah kiranya angger prabu kukuh dalammempertahankan lagi hak yang seharusnya harus dilepaskan, karenaperjanjian telah berakhir. Bila nanti Angger bersedia, NegaraMandaraka akan saya pasrahkan untuk angger prabu. Saya sudah tuangger, saatnya bagiku untuk menjauhi keramaian dan aku siapmenyepi, kembali ke Argabelah. Sejenak suasana sidang sunyi. AnakPrabu Sang mahajulig Sengkuni memecahkan kesunyian, NegaraMandaraka tidaklah sebesar Astina, tidak sebanding, apalagidibandingkan luas Astina yang digabungkan dengan Amarta. Maudikemanakan anak anakku Kurawa yang seratus itu bila hanya negaraseluas Mandaraka yang diharapkan menampung sejumlah keponakankusemua . . ? demikian Sang Patih Sengkuni memberikan alasan,ditambahkan lagi segala pertimbangan bermacam-macam yang intinyatidak menyetujui jika Negara Astina beserta seluruh jajahannyadiserahkan ke trah Pandawa. Demikian juga dengan Adipati Karna,seorang anak angkat kusir Radeya yang dirangkul dan dijadikantetunggul senapati dan berpikiran menurut sudut pandangkeprajuritan menambahkan : Yayi Prabu, apakah menurut yayi, sayasebagai seorang yang sudah dibuat kenyang dengan segala kebaikan,kemurahan hati dan keluhuran yang tiada terhingga, merasa masihkurang dalam memberikan tetameng terhadap keluhuran derajat YayiPrabu? Sehingga dengan mudahnya menyerahkan kembali negara tanpaharus mengandalkan peperangan. Jangan berpikir sebagaimanaberpikirnya orang yang tua yang sudah rapuh, sehingga menganggappenyerahan negara adalah hal yang bermartabat? Tidak. Keutuhannegara harus dibela dengan pecahnya dada dan mengalirnya darah...!7. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 7 Gb. 1 - Jejer Negri AstinaPrabu Salya merasa tidak senang dengan perkataan Adipati Karna,yang dengan tanpa sengaja mengusik rasa sang Prabu Salya. Dalamhatinya perkataan itu ditujukan kepada dirinya. Kemarahan SangNarasoma tua menggelegak. Tudingan kemarahan jatuh kepada AdipatiKarna Suryatmaja sontak mengalir bagaikan banjir bandang. HehKarna.! Dari tiga orang mantuku, kamulah satu-satunya mantu yangtidak pernah memberi rasa puas terhadap mertua, celaka benar nasibanakku Surtikanti dapat suami kamu, suami yang seharusnya dahulubukanlah kamu, tapi Arjuna. Atas kemurahan Arjuna-lah kamu menjadimantuku. Prabu Baladewa, raja Mandura, menantuku yang gagahperkasa, tetapi didepanku menyembah kakiku. Prabu Duryudana, rajakaya raya. Didepanku takluk juga menyembah. Tetapi kamu itu siapa ?Adipati kecil, tetapi tingkah lakumu selalu tidak berkenan dalamhatiku. Sudah jarang datang ke Mandaraka, juga tak sekalipun kamudatang dengan membawa kebahagiaan, kalaupun datang pasti membawamasalah . . . . . . Panjang lebar Prabu Salya memarahi sang mantudipersidangan, sekalipun beberapa kali dicoba kemarahannyadipenggal oleh menantu yang lain, Prabu Duryudana. 8. Baratayudawayangprabu.com Hlm 8 Merasa sudah lega dengan memuntahkan segalakemarahan yang melebar kesana kemari kepada menantunya, Prabu Salyameminta diri: Angger Prabu, pikirlah kembali dengan beningnya hati.Tetapi apapun yang terjadi nanti, bila Angger masih berkenan dengantenaga orang tua ini, pastilah aku akan datang kembali ke AstinaAku sudah kangen dengan Ibumu Setyawati. Ketika sudah tua semacamaku ini, pergi sebentar saja, rasaku gampang sekali kepenginkembali ketemu dengan ibumu Prabu Salya berkilah. Selepaskembalinya Sang Prabu Salya ke Mandaraka, sidang menetapkan,bagaimanapun Astina dan Indraparahasta dan seluruh jajahannya tetapakan dipertahankan. Sang Pendita Durna-pun dengan berat hati setujudengan keputusan ini. Semua menganggap, para sesepuh Astina yangmaha sakti seperti Sang Bhisma Jahnawisuta dari Talkanda, tidakakan tertandingi bila sudah berkenan maju dalam peperangan nanti.Usahanya tinggal selangkah lagi, karena berdasarkan wangsit,peperangan besar Baratayuda bakal dimenangkan, bila sudah dapatmenggaet Prabu Kresna yang sedang bertapa tidur di Balekambang.Usaha inipun sudah yakin dapat dicapai bila Prabu Baladewa yangmerupakan kakak Sri Kresna dapat dirangkul untuk membangunkanadiknya, sekalian mengajaknya bergabung di Astina. Apa yangdiperhitungkan oleh Sang Duryudana perihal akan datangnya utusandari para Pandawa memang benar adanya. Diluar sudah menunggu ibudari para Pandawa, Dewi Prita, Kuntitalibrata dengan ditemani sangipar, Adipati Yamawidura dari Ksatrian Panggombakan. Setelahdipersilakan duduk, Sang Prita dengan santunnya mengutarakan maksudkedatangannya. Anakku ngger Duryudana, seperti yang sudah tersiarluas dijagat ini, bahwa sudah pundhat masa pengasingan anak-anakkuPandawa. Itu sudah masa lalu. Sekarang angger, sebagai utusan darikelima anakku, aku meminta ketegasan, kapan waktunya peristiwadiperbolehkan kembali Pandawa ke Astina beserta dipulihkannyakedaulatan atas Negara Amarta bakal dilaksanakan. . . . ? Sang Dewijuga mengatakan bahwa kedatangannya disertai Arya Yamawidura,adalah merupakan saksi atas ucapan kesediaannya mewujudkan janjiyang telah diucapkan ketika permainan dadu hendak dilaksanakandulu. Prabu Duryudana terdiam. Dalam hatinya bergolak pikiranbagaimana cara mengatakan tidak kepada utusan itu, yang tak lainadalah orang yang dihormatinya. Bahkan oleh ayahandanya sendiriAdipati Drestarastra. 9. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 9 Tetapioleh sang pembisik disekeliling Sang Prabu yang selalu menggosoknyadan nafsu Sang Prabu terhadap kekuasaan telah sedemikaian besar,kata Sang Prabu dengan tanpa mengindahkan tata krama dan seribualasan, malah mengusir Dewi Kunti: Bibi sudahlah, bibi pulang sajakemana saja bibi mau, sekarang saya belum terpikir kapan akanmengembalikan semua yang telah dijanjikan dulu. Kunti hanya bisameratap kepada adik iparnya, sang Yamawidura. Harapan besar yangtelah diusungnya dari Wirata atas kembalinya negara Astina kepadaanak- anaknya musnah sudah. Segera diboyongnya kembali Dewi Pritayang pingsan keberatan dengan beban batin, untuk sementara bermukimdi Ksatrian Panggombakan. Segera Sang Yamawidura mengutus seseoranguntuk mengabarkan apa yang terjadi terhadap Dewi Prita kepada anakanaknya di Wirata. > Prabu Drupada, raja Pancalaradya, yangdatang kemudian atas inisiatif sendiri, sebagai duta juga dipandangremeh, dihinanya Sucitra tua itu yang hanya bisa menahan marah, dankeluar tanpa pamit dari sidang agung. Keriuhan dalam sidang sampaijuga ditelinga Adipati Destarastra, Adipati cacat netra ini segeraminta dituntun sang istri, Dewi Gendari, menuju sidang agung yangsudah ditinggalkan oleh Dewi Kunti dan Prabu Drupada denganperasaan masygul. Heh anakku Duryudana, aku dengar dari dalam tadiada pertengkaran. Apa yang terjadi ngger, baiknya jujur sajakatakan kepada bapakmu ini??. Dengan plintat-plintut Duryudanamenceritakan apa yang baru saja terjadi. Terperangah sangDrestarastra. Segera dia minta dipertemukan dengan Prabu Drupada,yang dengan kesaktiannya pasti mampu menaklukkan anaknya, untukdimintai seribu maaf atas kurangnya tata susila yang dilakukannyatadi. > Balekambang. Sebenarnyalah Sri Kresna sedang meragasukma. Secara kewadagan kelihatan Sri Kresna tertidur dalambertapa, namun sebenarnya sukma sang Kesawa sedang pergi menghadapharibaan Sang Hyang Guruloka untuk mecari keterangan mengenai isikitab Jitapsara. Kitab skenario pelaksanaan Perang Baratayuda yangberdasarkan jangka kadewatan sudah saatnya dibuat oleh HyangJagatnata dan ditulis oleh Batara Penyarikan, sekretaris Kahyangan.10. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 10 Maka ketika Para Kurawadatang hendak membangunkan dan mengajaknya bergabung, tidak satupunberhasil membangunkan. Mereka satu persatu melakukan usaha untukmencoba dengan caranya sendiri sendiri. Prabu Karna datangmembangunkan dengan meraba leher sang Sri Kresna, menandakan leheradipati Karna akan terpenggal dan tewas dalam Baratayuda. Terkenapagar kesaktian diri Sri Kresna, Adipati Karna seketika terbantingtak sadarkan diri. Demikian juga dengan Arya Dursasana yang datangmembangunkan dengan menggerayangi dan menggoyang seluruh tubuh danpersendian Sri Kresna. Kejadian ini sebagai pertanda akan terpotongpotongnya jasad Arya Dursasana dalam Baratayuda. Walat atau pagardiri Sri Kresna juga berlaku ketika Resi Durna mencoba membangunkandengan memegang leher Sang Tapa. Prabu Duryudana akhirnya datangsendiri dengan memegang dan mengelus paha Sri Kresna, ini sebagaipertanda bahwa kelak pada peperangan Baratayudha, Prabu Duryudanaakan tewas dengan tertebas Gada Rujakpolo, gada Raden Werkudara,pada paha kirinya. Karena tidak kunjung terbangun, makin lamasemakin keras menggoyang paha Sri Kresna. Terkena walat sang Kresnaseketika Prabu Duryudana juga sama dengan para bawahannya,terbanting tidak sadarkan diri. Geger para prajurit yang lain,seketika itu tidak ada satupun Kurawa yang berani mencobamembangunkan. Ketika suasana sudah bisa diatasi dan tenang kembali,kesepakatan rembuk terjadi, mereka mengundurkan diri terlebih dulusambil menunggu datangnya Prabu Baladewa sebagai usaha mereka yangterakhir. > Para Pandawa datang juga akhirnya. Waspada PrabuYudistira, bahwa Sri Kresna sejatinya tidak sedang bertapa tidur,melainkan sedang meraga sukma, ditinggalkannya wadag, sementarasukma sang Narayana pergi entah kemana. Adikku Werkudara, kamusudah pernah merasakan, bagaimana bertemu sang Guru Sejatimu, DewaRuci, tatkala kamu menceburkan dirimu ke samudera Minangkalbudahulu. Sekarang ketemukan kakang Kresna. Ajaklah kembali keraganya dan persilakan beliau untuk pulang bersama kita ke Wirata,untuk menjadikannya jaya trah kita Pandawa dalam perang Baratayudhabila benar akan terjadi nanti adimas 11. Baratayuda wayangprabu.comHlm 11 Apa gunanya Si Arjuna yang lebih dari sakti, yang jugamerupakan tukang tapa, sesama titis Wisnu dan lebih dekat denganKresna, kenapa dia tidak ada usaha yang mestinya tidak lagi harusdiberi perintah??!. Tukas sang Werkudara Sang Arjuna yang dari tadidiam disindir kakaknya Bima, sejatinya sedang mengheningkan cipta,meraga sukma mencari dimana gerangan sukma kakak iparnya, SukmaWicara, berada. Gb. 2 - Kresna Gugah Arjuna adalah sesama titisanWisnu yang membelah diri bagaikan api dan panasnya. Ketika melihatraga Sri Kresna yang sedang tergolek, tak ada keraguan baginyabahwa Sri Kresna tidak bersukma. Ikutlah sang Arjuna meraga sukmadengan nama Sukma Langgeng meninggalkan raga dansaudara-saudaranya. > Diceritakan, ketika itu di KahyanganJonggiri Kaelasa atau Jonggring Salaka, Batara Guru sedangbersidang menetapkan siapa saja yang masuk dalam agenda perangBaratayuda. 12. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 12 Batara Panyarikandengan pena ditangan dan tinta dihadapannya menulis skenario apayang dikatakan oleh Sang Jagad nata. Telah ditulisnya sabda dariBatara Guru, dari awal skenario: Raden Utara dan Salya bertanding,Utara terbunuh oleh Prabu Salya. Raden Wratsangka bertanding denganResi Durna, Wratsangka terbunuh oleh Resi Durna. Raden Rukmarataterbunuh oleh panah Resi Seta. Resi Bhisma perang tanding denganResi Seta dan terbunuh oleh Resi Bhisma, dan seterusnya. Ketikasampai pada kalimat Prabu Baladewa tanding dengan Antareja danhendak ditulisnya kedalam daftar skenario, tumpahlah tintadihadapan Batara Panyarikan ditabrak seekor kumbang penjelmaan SangSukma Wicara, sukma dari Batara Kresna yang sedang memata-mataibagaimana Baratayuda tergelar. Gagallah kalimat itu dituliskan.Marahlah Sang Girinata, ditangkapnya kumbang itu, seketika berubahmenjadi Sukma Wicara. Heh Kaki Kresna. . ! kenapa kamu sebagaititahku menggagalkan usahaku dalam menulis naskah ini? tanya BataraGuru. Duh Pukulun, jujur saja, rasa sayang hamba terhadap kakakkandung hamba Prabu Baladewa-lah yang menyebabkan hambamenggagalkan alur kejadian Baratayuda itu. Bukanlah tandingannyabila kakak hamba diadu dengan Antareja. Jawab Sukma Wicara. Baik,adakah sesuatu yang dapat kamu berikan menjadi tetukar terhadapjalan cerita Baratayuda dan dapatkah kamu memberikan jalan ceritayang lain sehingga hal yang kamu tidak sukai itu dapat terhindar?sahut Batara Guru. Pukulun, saya rela menukarnya dengan pusakaandalan hamba Kembang Wijayakusuma, sangatlah adil dan berharganyawa kakak hamba bila dibandingkan dengan kembang yang merupakanpenghidupan orang yang belum dalam pepasti akhir hidup, pukulundemikian Sri Kresna menawarkan taruhan atas nyawa sang kakak denganpusaka yang merupakan warisan dari Sang Guru, Resi Padmanaba.Dengan penyerahan ini Pukulun, maka dirasa akan fair-lah perang itukarena hamba tidak dapat lagi menghidupkan kawan yang telahterbunuh. Tambah Sri Kresna seraya menghiba atas kearifan SangJagat Nata. 13. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 13 Sedangkanbagaimana caranya agar kakak hamba Kakrasana agar tidak ikut dalamperang Baratayudha kelak serahkan kepada hamba Kresna meneruskan.Demikianlah, setelah barter terjadi dan Sukma Wicara telahdiberitahu bagaimana jalan cerita dituliskan dalam Jitapsara makapulanglah Sang Sukma kembali ke menuju raganya. Diperjalananketemulah Sang Sukma Wicara dengan Sukma Langgeng. Sukma Langgengmemaksa memberikan kitab skenario kepadanya, tetapi dijelaskanbahwa ini adalah rahasia para dewa dan iapun tidak diberikankitabnya hanya diberitahu jalan ceritanya. Sukma Langgeng tidakpercaya dengan keterangan itu, dan terjadi perkelahian diantarakeduanya. Gegerlah Jonggring Salaka oleh tanding seimbang dan tidakakan berkesudahan. Diutusnya Batara Naradda oleh Hyang Girinatauntuk memisahkan keduanya. Heh cucu-cucuku. . .!!, Berhentilah . .. !!, Tidak ada gunanya kalian berkelahi, segera masuklah kembalike raga masing masing. Tugas suci sudah menunggu. Sukma Langgengpercayakan kepada Sukma Wicara yang kelak menjadi pengatur lakudalam peperangan besar nanti !! Batara Naradda datang denganmemberikan penjelasan panjang lebar kepada Sukma Langgeng atas apayang terjadi ketika Sukma Wicara menghadap di Kahyangan JonggringSalaka. Keduanya segera mematuhi titah sang Naradda, turun kembalike arcapada masuk ke raga masing masing. Gembiralah para Pandawasetelah menerima kesanggupan Sri Kresna untuk diboyong ke Wirata.Belum sempat mereka semua beranjak dari Balekambang, ketika datangPrabu Baladewa menghadang langkah para Pandawa dan Sri Kresna,sambil berkata: Sukurlah yayi Prabu sudah bangun dari tapamu!Sekarang marilah adikku, pergi bersama kakakmu ini ke Astina,begitu kan kehendak yayi Prabu Duryudana ? sang Baladewa menegaskanjuga ke Prabu Duryudana Benar kakanda! Marilah datang berkumpul keAstina. Disana kakanda bakal saya beri kemukten, asalkan kanda sudikami boyongi sang Duryudana juga merayu Sri Kresna. Sri Kresna yangselalu waspada, dengan tidak terlihat manampik dan berusaha untuktidak melukai hati Sang Baladewa, menanyakan kepada PrabuDuryudana: 14. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 14 Yayi, tujuan akhiryayi memboyong kakakmu ini adalah memenangkan Baratayudha, bukankanbegitu ? Benar kakang Kresna Dengan nada yakin Duryudana menyahut.Kalau begitu bukankan lebih baik bila kakakmu yang satu ini ditukarseribu raja beserta para nayakanya sekalian sehingga kekuatannegara Astina niscaya akan lebih kuat sentosa ?! Kresna berusahamemberi alternatif, sambil berusaha bagaimana agar Duryudana maudirayu. Belum sempat sang Baladewa mencegah jawaban sang Duryudanayang sudah diduganya, dengan cepat Prabu Duryudana menyanggupimenukar satu orang Sri Kresna dengan seribu raja lengkap denganhulubalangnya. Dalam pikirannya apalah kekuatan satu orangdibandingkan dengan kekuatan yang hendak dibarternya. Heh yayiPrabu Duryudana, semula apa yang direncanakan dari Astina datang keBalekambang? Apakah yayi Prabu lupa akan wangsit dewata bahwa siapayang bisa mendatangkan Kresna bakal unggul dalam perang itu?Bukankan aku didatangkan kemari hendak diutus melakukan itu? Aduhyayi Prabu, alangkah malangnya Kurawa memiliki raja seperti yayiini . . . . . . . . !!. Panjang lebar sang Baladewa memarahi PrabuDuryudana. Sri Kresna menyela: Sudahlah kanda, sabda raja adalahperkataan suci, harus konsisten, sekali dia berkata, tak layaklahdia mencabut kembali kalimatnya Segera Sang Kresna menepuk batangberingin tempat bernaung dalam tapanya, seketika daun daun yangberguguran berubah menjadi seribu raja beserta para punggawanya.Silakan yayi Prabu Duryudana , pulanglah ke Astina beserta pararaja yang kelak menjadi beteng dalam perang yang pasti akan terjadinanti Demikian Kresna bermaksud menyudahi persoalan. Mari KakangPrabu, kita segera kembali ke Wirata, Werkudara segera mengajak SriKresna pulang, Persoalan kita sudah selesai tambah Bima Belum !!bentak Prabu Baladewa Apa maumu ? sahut Bima kembali Kresna harusikut aku!! Baladewa kembali membentak Tentu saja Bima tidakberkenan, terjadilah perkelahian diatara keduanya. Kekuatan keduaksatria ini memang hampir seimbang. Baladewa menggunakan kecepatandan 15. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 15 kekuatan untuk mencobamengalahkan Bima, namun Werkudara juga memiliki kekuatan yang lebihtangguh dalam melawan Prabu Baladewa. Merasa keteteran, Baladewamenggunakan senjata Nenggala. Waspada sang Kresna, didekatinyaWerkudara dan dibisiki untuk memancing agar senjata Nenggalamenancap ke tanah. Demikianlah, atas pancingan itu senjata Nenggalayang hendak ditujukan ke Werkudara dan dihindari akhirnya menembustanah dan terjepit hingga tidak bisa dicabut kembali. Sri Kresnamendekati Baladewa yang berusaha keras mencabut pusakanya darijepitan, disapanya prabu Baladewa Kakang Prabu, paduka tidak dapatmelepaskan senjata dari dalam tanah karena sebenarnya kakandaberdosa. Tanah yang tidak bersalah paduka kenai senjata sakti.Akhirnya kejadian inilah yang menyebabkan senjata kanda tidak dapatdicabut kembali. Kandapun nanti akan mendapat kemalangan terjepitbumi dan tidak dapat keluar dari malapetaka itu. Aduh adikku, sialbenar aku. Bagaimana cara agar aku dapat keluar dari laknat bumiini yayi ?? ratap Prabu Baladewa Kanda, paduka harus melakukanpenebusan berupa memberikan dana bagi siapapun yang meminta. >Tersebutlah seorang pengemis, hendak meminta sesuatu kepada PrabuBaladewa yang mendengar kabar Sang Prabu sedang berkelililngmembagikan dana. Ia dengan tidak sungkan meminta istri sang prabu,Dewi Erawati, untuk dijadikan sebagai istri. Tidak ingat akankesanggupannya, marahlah Prabu Baladewa dan dikeluarkan senjataNenggala dan ditujukan kepada si pengemis. Pengemis itu menghindardan terserempet senjata itu, dan berubah ujud menjadi Arjuna.Malang kembali menimpa Prabu Baladewa, senjata Nenggala kembalimengenai bumi dan menyebabkan tanah itu berlubang. Ketika hendakmengambil senjata dan masuk kedalam lubang, segera bumi menjepitSang Prabu hingga sebatas dada. Sekuat tenaga Sang Prabu berusahamelepaskan diri, namun tetap tidak bisa keluar dari jepitan. Sekalilagi ia meminta tolong adiknya. 16. Baratayuda wayangprabu.com Hlm16 Kanda Prabu, sekarang dosa kanda makin besar, penebusannya punsemakin besar pula Kresna memberikan penjelasan. Dengan rasa putusasa Baladewapun menyerah atas ampunan dosa yang ia lakukan Baiksebesar apapun aku sanggup melakukan penebusan itu asalkan akuterhindar dari dosa yang aku telah perbuat ini. Baik, kanda prabuharus melakukan tapa di Grojogan Sewu (air terjun dengan seribualur). Kanda akan kami sertai dengan anak saya Setyaka. Jangansekali-kali paduka menyelesaikan laku tapa kanda, bila saya belummenjemput kanda nanti. Dalam hati Sri Kresna, sekaranglah saatnyamulai untuk mengubah jalan nasib kakaknya itu. Dengan ditemanikeponakannya, Prabu Baladewa berangkat bertapa di air terjun denganbunyi gemuruh, hingga segala bebunyian apapun akan terkalahkandengan gemuruhnya suara air terjun dengan seribu alur. RadenSetyaka sudah dibekali pesan-pesan dari ayahandanya dan dirajahtapak tangannya agar dapat menenangkan sang uwak dengan memegangdadanya, bila Sang Baladewa terlihat gelisah. Inilah sebenarnyausaha Sri Kresna dalam mengubah alur skenario, agar sang Baladewatidak terlibat dalam perang Baratayuda, seperti janjinya kepadaSang Hyang Guru ketika itu. > Satu masalah selesai. Lalubagaimana dengan Antareja ? Tidak kurang akal dipanggilnyaWerkudara, Sena, Baratayuda nanti akan terlaksana. Setujukah yayiakan hal ini, termasuk syarat srana yang harus ditempuh agarPandawa unggul dalam perang? Setuju, apapun syaratnya sahut AryaWerkudara. Nah, syarat itu berujud tumbal berupa anakmu Antareja,bila dia masih ada, maka Baratayuda yang berupa perang suci tempatpara manusia mengunduh apa yang mereka tanam dan sarana meluwarsegala janji, akan gagal. Tidak ada seorangpun yang dapatmenandingi kesaktian anakmu yang satu itu Seketika itu sang Bhimaberbalik tidak setuju. Dengan segala cara bujuk rayu dan pemberianpengertian akhirnya dengan berat hati putra Bhima mengerti danmerelakan anaknya sebagai tumbal akan kejayaan Pandawa. 17.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 17 Gb. 3 - Raden Antareja (gayaBanyumasan) Memang demikian, kesaktian Raden Antareja memang luarbiasa. Kesaktian turunan dari Sang Hyang Anantaboga, dewa ular,kakeknya. Kesaktian yang berupa lapisan gigi taring dan bisa antapada lidahnya. Tapak kaki siapapun yang terjilat bakal langsungmelepuh dan tewas. Bahkan bekas telapak manusia yang dijilatpunbakal tewas seketika itu juga. Segera dipanggilnya Antareja.Antareja, sudahkan kamu siap menjadi senapati dengan akanberlangsungnya perang besar nanti? Seberapa kesaktian yang kamupunyai untuk membuat jaya trah-mu? 18. Baratayuda wayangprabu.comHlm 18 Sudah siap uwa, kami bersedia untuk memberi bukti akankesaktian putramu ini Antareja mantap menjelaskan. Baik ikutlahaku, jilatlah tapak kaki yang aku tunjuk perintah Kresna. SegeraSri Kresna menunjuk bekas tapak kaki disuatu tempat yang sudahditandainya. Gugurlah seketika sang Anantareja setelah menjilattapak yang tercetak di tanah, yang ternyata bekas telapak kakinyasendiri. Diiringi wangi bunga tawur dari para bidadari, arwah SangAntareja diiring para dewa dan bidadari ke sorga lapis sembilan.> 19. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 19 Hari-hari MenjelangPecah Perang Negara Wirata, dimana Negara ini menjadi tempatberkumpulnya Pendawa selama masa penyamaran dan sebelum pecahperang besar itu. Disana para Pandawa ditunjang kekuatan dari PrabuMatswapati dalam rencananya mengambil kembali haknya atas NegaraAstina beserta seluruh jajahannya. Termasuk Negara yang dibangunatas keringat dan darah Para Pandawa sendiri, Amarta. Sang bagindaMatswapati menerima kembali dengan suka cita para Pandawa yangsudah berhasil memboyong Prabu Kresna sebagai syarat ataskemenangan dalam perang besar nanti, bila usaha dalam mengirim dutaibu Pandawa, Kunti dan Prabu Drupada tidak ada hasil. Memangdemikian, ketika sudah diketahui hasil awal duta yang dikirim,Prabu Matswapati menasihati Yudistira agar segera mengambiltindakan perang terhadap para Kurawa. Prabu Puntadewa yang berhatihalus mengusulkan kepada Prabu Matswapati Baginda, perang nantimerupakan perang antar saudara sendiri, kalau mungkin, kami paraPendawa rela bila kami diberi separohnya saja, maka perang tidakharus terjadi Kakaku sulung, bila separopun tidak diberi, NegaraAstina harus diberikan seutuhnya dengan cara berperang Werkudaramenyahut sigap. Sebenarnyalah Sri Kresna sudah tidak ada syak lagibahwa Baratayudha pasti akan terjadi. Namun untuk meyakinkan sekalilagi, ia pun sanggup menjadi duta terakhir sekalian menjajagisampai dimana kesiapan para Kurawa dalam menghadapi perang itu.Eyang Matswapati, sekaranglah saatnya untuk hamba melaksanakantugas duta yang terakhir kalinya. Bila nanti memang semua tidakdapat dilakukan dengan cara perundingan, maka satu-satunya jalanadalah mengambil hak adik-adikku dengan cara perang Mantap SriKresna memohon ijin kepada Sang Baginda Matswapati. Sambung KresnaKemudian Sekarang ijinkan hamba berangkat, dan adik hamba Setyakiakan kuajak serta sebagai kusir kereta Jaladara, untuk menyingkatwaktu agar segera menjadi jelas apa yang bakal terjadi. 20.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 20 Restu Sang Baginda Matswapati,raja tua yang masih sentosa, beserta para Pandawa mengantarkankepergian Sri Kresna dengan kereta Jaladara, disertai kusir adikiparnya Raden Setyaki, Singamulangjaya. Gb. 4 - Kresna Duta KeretaJaladara adalah kereta hadiah dewa, dibuat oleh Mpu Ramayadi danMpu Hanggajali. Dengan ditarik kuda empat ekor berwana kemerahan,hitam, kuning dan putih yang punya kesaktian sendiri-sendiri. Kudaberwarna kemerahan dari benua barat hadiah dari Batara Brahma,dengan kesaktiannya mampu masuk kedalam kobaran api, bernamaAbrapuspa. Kuda hitam dari benua paling selatan bernama Ciptawelahapemberian Sang Hyang Sambu, mampu berjalan didalam tanah. Kuda yangbernama Surasakti yang dapat berjalan diatas air berwarna kuning,pemberian Batara Basuki dari jagad timur. Sedangkan kuda putihmurni bernama Sukanta pemberian dari Batara Wisnu dari bumi utara,kesaktiannya mampu terbang. Bila sudah dirakit dalam satu kereta,satu sama yang lain saling berbagi kesaktian dan saling melindungi.Diceritakan, cepatnya lari kereta Jaladara segera sampai diluarkota Wirata, melewati di kaki gunung, sampailah di batas wilayahpemerintahan Astina dengan gapura yang terlihat demikian indah danmegah. Geger para kawula cilik di 21. Baratayuda wayangprabu.comHlm 21 pedesaan dan lereng gunung kebawah Astina, mereka segeramambunyikan tetabuhan menyambut datangnya duta agung para Pandawa.Lain halnya dengan pandangan mata Sri Kresna, setiap benda yangditemuinya, pohon, bunga, burung burung termasuk lelawa, bahkanbatu beserta lumut kering bagaikan menyapanya dengan sedih, mereka,dalam telinganya menanyakan mengapa para Pandawa tidak ikut sertadalam meminta negaranya separuh. Mereka terutama merindukankedatangan Sang Arjuna ksatria sempurna meliputi seluruh jiwa, ragadan kesaktiannya. Sesampainya di tegal Kuru, tanah lapang luaskebawah pemerintahan Astina, kereta dihentikan empat dewa : RamaParasu, Kanwa dan Janaka, ketiga dewa yang dahulu kala adalahmanusia luhur yang dihadiahi derajat tinggi menjadi dewa karenatekun dalam semedi, besar jasanya terhadap menjaga ketenteramandunia, mengiring Sang Hyang Naradda, parampara pepatih KahyanganJonggring Salaka. Segera Sri Kresna turun menyapa keempat dewa Duhpukulun, ada apakah gerangan pukulun berempat menghentikan lajukereta hamba? Heh Kresna titah ulun, kami berempat datangmenghentikan laju kereta tidak lain bermaksud untuk bersama datangke Astina. Kami berempat hendak menjadi saksi bagaimana Duryudanabertindak, apapun yang akan ia lakukan akan aku saksikan danmenjadi ketetapan cerita yang akan berlangsung. Baiklah, kamipersilakan pukulun berempat naik ke kereta kami, agar kamimendapatkan kekuatan moral yang lebih besar dalam menjalankan dutakali ini pukulun Kresna meminta keempatnya bersama dalam satukereta. Diambil alihnya sais dari adiknya, Harya Setyaki. Dalamhati Sri Kresna bersyukur bahwa apa yang akan dilakukan PrabuDuryudana akan mendapatkan legitimasi dengan tataran yang lebihtinggi, apapun bentuknya. Maka kata sepakat bersambut, bergabunglahbersama keempat dewa dalam satu kereta menuju kerajaan Astina. >Syahdan, Duryudana telah mendengar akan segera datangnya SriKresna. Sambutan kenegaraan berlangsung meriah. Gelaran karpetmerah terhampar panjang, pada kedua sisi berjajar para prajuritpengawal yang serba sentosa. Disepanjang jalan para penduduk kotaberjajar rapat menyaksikan tamu agung yang sayang apabila terlewatsekejappun. 22. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 22 Para sesepuh yangmenyambut kedatangan tamu diantaranya Sang Bhisma Jahnawisuta, ResiDurna; guru kedua trah Wiyasa, Resi Krepa; adik ipar Resi Durna danpara sesepuh lain termasuk Adipati Drestarastra. Sangat gembiradengan kedatangan sang duta. Mereka berharap kali ini perdamaianakan tercipta. Tidak demikian dengan Patih Sangkuni, segera iamendekati Duryudana dan membisikkan rencana atas kedatangan dutakali ini. Segera dipanggilnya Dursasana adiknya, diberitahukansegera agar para Kurawa menerapkan baris pendem, baris rahasia,untuk menumpas Kresna, raja Dwarawati, yang sejatinya adalahpengawak Pandawa, bila sewaktu-waktu dia berjalan dengan cara yangtidak sesuai dengan rencana yang disusun. Segera para tamu, SriKresna, Batara Naradda, Batara Rama Parasu, Batara Kanwa dan BataraJanaka dipersilakan masuk ke ruang penyambutan. Segala macamhidangan digelar untuk menjamu kedatangan para tamu. Khusus untukSri Kresna juga dihidangkan segala makanan dan minuman untuk sangduta. Silakan dinikamati hidangan yang sudah kami persiapkan untuksang duta yang sudah datang dari jauh dan tentunya sangat lelahDuryudana menawari hidangan dihadapannya. Dengan halus Sri Kresnamenampik: Terimakasih atas kebaikan yayi Prabu, besok baru kamiakan datang kembali untuk menyampaikan segala keperluan kami,karena hari sudah menjelang malam.. Kami akan bermalam di KasatrianPanggombakan sekalian ketemu dengan bibi Kunti sambung Sri Kresnadengan kewaspadaan tinggi. Diluar sidang Sri Kresna pamit kepadakeempat dewa, dan berjanji besok hari akan segera menyampaikanmaksudnya sebagai duta. > Kasatrian Panggombakan. Dengan rasamasygul sang Prita dihadapan Arya Yamawidura, menceritakanbagaimana Duryudana dan Karna yang tak lain adalah ibu kandungnyatak mengindahkan apa yang dia minta atas hak anak anaknya. Sudahlahbibi, masalah ini pasrahkan saja pada kemenakanmu ini. Nanti akuakan datang juga pada putramu Karna. Aku ingin bicara empat matadengannya. Aku merasakan adanya hal yang tidak sewajarnya dengansikap putramu Karna, bibi Kresna menyampaikan isi hatinya. Akupercaya sepenuhnya atas tindakan yang kamu lakukan nanti, sampaikanrasa sesal-sedihku kepadanya. Sebagai seorang ibu, naluri kasihsayangku kepadanya tak 23. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 23 akanpudar, walaupun dalam kenyataannya, aku telah membuangnya ketikamasih bayi merah dulu, ngger demikian sang Prita berdesah pasrah.> Tak diceritakan keindahan malam di negara Astina, terutamadidalam istana tempat kediaman sang Parameswari Banuwati. Istanayang serba berhiaskan memanik yang bersinar bak nyala hingga keujung langit, Istana tempat Duryudana memanjakan Parameswari jelitayang memiliki kecantikan sempurna. Dan ketika matahari pagi sudahmerekah, kesiapan di Panggombakan akan perginya sang duta ke sidangagung Astina dilakukan. Dan ketika matahari naik sepenggalah,sidang sudah dipenuhi para agung dan sesepuh, diantaranya AdipatiDrestarastra, Resi Bhisma, Begawan Durna, Resi Krepa, Prabu Salya,Adipati Karna, Patih Sangkuni dan parampara praja yang laintermasuk Arya Yamawidura. Setelah berbasa-basi sejenak, Sri Kresnamengutarkan maksud kedatangannya Paman Drestarastra, kedatanganhamba kemari adalah ujud dari duta, utusan dari adik-adikku paraPandawa. Karena sudah menjadi kesepakatan sebelumnya, dalampermainan dadu, bahwa setelah genap duabelas tahun pembuangan dansatu tahun masa penyamaran berjalan mulus tanpa diketahui, makaPandawa berhak kembali atas negara Astina beserta Indraparahasta.Namun demikian paman, karena Kurawa juga adalah darah dagingsendiri, maka atas kesediaan yayi Puntadewa, cukuplah Astina dibagidua, dan yayi Duryudana melepaskan Indraprasta, yang negara inimerupakan perasan keringat darah Pandawa. Itu sudah cukup sambungSri Kresna. Para sesepuh sangat berkenan dengan tawaran yangdiajukan oleh Prabu Puntadewa. Aduh anakku Puntadewa . . . ,demikian luhur budi yang mengeram dalam jiwamu ngger. Tawaranmuatas negara Astina adalah hal yang sangat adil. Bukankah begituanakku Duryudana. . . . ? demikian antara lain sang Drestarastramengatakan. Ibu sang Duryudana, Gendari, juga menyetujui kehendaksuaminya. Rasa sayangnya atas anak-anaknya, dengan firasatnya akanketidak mampuan anaknya dalam mengatasi kekuatan para Pandawamendorongnya mengatakan 24. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 24 Benarapa yang dikatakan ayahmu ngger, terimalah tawaran yang diajukansaudaramu itu, rasa persaudaraan akan jauh lebih indah daripadakemukten yang kamu sandang selama ini!. Duryudana diam membisu.Dihadapan para raja, sesepuh dan keempat dewa, mau tidak mauDuryudana menandatangani pakta perjanjian atas perdamaian itudengan perasaan masygul. Demikianlah, ketika pakta telahditandatangani dalam satu surat yang sudah disiapkan Sri Kresna,maka mohon pamitlah keempat dewa pulang kembali ke kahyangan.Merasa sudah tidak ada lagi yang perlu dirasai sungkan, diliriknyasang paman, Arya Sangkuni serta Adipati Karna, meminta pendapat.Keduanya memang sama-sama menginginkan akan tetap mempertahankannegara dengan jalan perang. Sang paman mengerti sasmita darikeponakannya, gatuknya tetanda dari keduanya membuat Duryudanadengan tanpa suba sita menyambar surat perjanjian yang masihtergeletak diatas meja, disobeknya dan langsung meninggalkan sidangagung diiringi sang paman. Tercenganglah para yang hadir atas sikapDuryudana, segera sang Gendari berlari berusaha menenangkan suasanabatin anaknya yang kurang trapsila dihadapan para agung. >Diluar sidang agung. Arya Setyaki masih duduk diatas keretaJaladara menunggu kembalinya sang kakak ipar yang sedang dalamtugas. Burisrawa, putra sang Prabu Salya, yang selalu beradadilingkungan para Kurawa, oleh sebab kaulnya sendiri ketika gagalmempersunting Wara Subadra, tidak akan kembali ke Mandaraka bilatidak bisa mempersunting kekasih hatinya itu, atau setidak-tidaknyawanita yang sejajar kecantikannya dengan Subadra. Dengan rasa benciBurisrawa menyaksikan ulah Setyaki yang dipandangnya kurang tata,tetap duduk diatas kereta, duduk dengan seenaknya dan tidak mauturun. Hoi Setyaki . . . .!! Turun datang kesini. Mari kita minumtuak bersama !! panggil Burisrawa mencari masalah. Terimakasihkakang Burisrawa, aku tidak minum seperti kamu Setyaki mencobaberlaku sopan. 25. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 25 He, apakahperlu aku paksa kamu minum dengan cara kekerasan ? sambar Burisrawayang sedari tadi memang bermaksud memanasi Setyaki. Pertengkaransengit terjadi, dari saling tuding, saling colek terjadilahperkelahian antar keduanya. Burisrawa yang berbadan tinggi besardan kasar merasa yakin akan unggul berhadapan dengan Setyaki yangberperawakan kecil padat. Saling serang antar keduanya berlangsungseru. Walaupun Setyaki lebih kecil tetapi sejatinya tersimpankekuatan dari penjelmaan raja raksasa Singamulangjaya, yang pernahditaklukkannya sewaktu Setyaki menjadi utusan dewa sewaktu masihkecil. Belum terlihat siapa yang diperkirakan unggul ketika paraKurawa yang datang kemudian mendengar keributan antara keduanya,seketika ikut larut dalam perkelahian. Tentu membantu Burisrawa,mereka mencoba menangkap Setyaki. Pertempuran tidak imbang terjadi.Ketika mulai terdesak, Setyaki yang marah dicurangi menghindar danbersumpah nanti dalam perang yang sesungguhnya akan berhadapandengan Burisrawa, satu lawan satu, menyambung perkelahian yangterjadi tadi. Ia berlari dikejar para Kurawa naik ke balairung danmengadukan atas kejadian yang dialaminya. Kaget Sri Kresna ketikamelihat Setyaki dalam kejaran para Kurawa dan turun menghadapi ulahpenyerang yang sebenarnya sudah siap dengan segala senjata untukmenumpas para duta yang datang kali ini. Marahlah Sang Kesawaketika melihat dirinya sebagai objek kebrutalan Kurawa. Triwikramaadalah hal yang terpikir ketika melihat prajurit segelar sepapanhendak menghancurkannya. Seketika Sri Kresna berubah wujud menjadiraksasa dengan sepuluh anggauta badan, diliputi kobaran api yangmenyambar nyambar . Dengan langkah yang menimbulkan gempa dan suarasesumbar yang menggelegar bagai halilintar, seketika membuat nyalipara Kurawa gentar Hayo amuklah aku Kurawa, apakah kamu sanggupmengatasi kesaktianku..!!!. Hawa panas yang ditimbulkan bahkansampai ditepi samudra, airpun menggelegak, hingga mengambangkansatwa laut serta banyak kura kura sekalipun yang bercangkang keras.26. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 26 Bubar mawut para Kurawa, jerimelihat amuk Sang Triwikrama, penjelmaan Sang Wisnu Batara,bagaikan hendak melebur seisi bumi. Catatan : Dalam versipedalangan Mataraman dan Banyumasan, kala terjadi Triwikrama, PrabuDrestarastra dan Dewi Gendari Tewas tertimpa tembok baluwarti.Dalam tulisan ini, Prabu Drestarastra sekalian Dewi Gendari akandiceritakan setelah perang Baratayuda usai. Batara Naradda yangternyata masih mengawasi segala yang terjadi atas peristiwa diAstina waspada, segera mendekati Sang Triwikrama Titah ulunKresna..!, dinginkan hatimu, bila dengan cara ini kamu menaklukkanKurawa, maka kamu berdosa, membuat cerita Jitapsara yang sudahdisepakati menjadi berantakan Naradda berusaha menghentikan amukansang Triwikrama. Dengan segera Kresna meracut ajiannya, danmenghaturkan sembah kepada sang Naradda, Kanekaputra. Sudahlah,pulanglah kembali ke Wirata, bukankah kamu datang bukan sebagaiorang yang diberi wasesa, tapi datang sebagai pengawak duta? dansebenarnya kamu sudah tahu apakah yang bakal terjadi nanti. Bahwaperang Baratayuda harus terjadi ? Batara Naradda menasihati Kresna.Aduh pukulun, seketika hamba tidak waspada, ketika para Kurawadatang bagai air bah mendekati kami dan Setyaki dengan senjataditangan masing-masing. Maafkan hamba pukulun, ijinkanlah sekarangkami kembali ke Wirata Jawab Sri Kresna membela diri. > Sebelumkembali ke Wirata, kembali Kresna teringat akan kesanggupannyamenyampaikan sesuatu kepada Karna, putra Kunti dari kecelakaandalam menerapkan ajian ajaran Resi Druwasa ketika itu, sehinggaKunti hamil karena ulah Sang Hyang Surya. Bertemulah Kresna denganKarna, disampaikan salam dari sang ibu yang dalam hatinya tetapmenyayanginya. 27. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 27 Ketika Kresnadengan jujur mengatakan apa yang dilihatnya dengan mata hatinya,hati Karna merasa tersentuh. Akhirnya dia mengatakan hal yangmenjadi rahasia hatinya selama ini. Kanda Kresna, mungkin hal initidak mengagetkan kanda. Tapi isi hati ini akan saya tumpahkandihadapan kanda, sejujur-jujurnya tanpa ada yang aku simpan lagiTutur Karna Basusena. Gb. 5 - Sri Kresna Triwikrama Sebenarnyakenapa adikmu berlaku seperti ini adalah, pertama, dinda bermaksudmembalas budi kepada Prabu Duryudana atas kebaikan yang selama initelah 28. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 28 tertumpah kepadakusiang dan malam. Sepantasnyalah nyawaku aku pertaruhkan membelanyaMulailah Karna menjelaskan ikhwal atas apa yang terjadisesungguhnya. Kedua, sewaktu dulu ketika saya bertempurmemperebutkan senjata Kunta Wijayandanu, perang tanding keduaadikmu, antara saya dengan Arjuna telah disaksikan oleh Sang HyangNaradda, bahwa bila nanti perang besar darah Barata terjadi,tanding itu akan dilanjutkan hingga satu diantaranya akan tewas,kanda. Dan hal itu sudah menjadi garis pepasti. Ketiga, angkaramurka harus segera lenyap dari muka bumi, sebab itu niat adikmu iniadalah segera menjadikannya Baratayuda menjadi ajang tumpasnyaangkara murka yang disandang oleh kakang Duryudana dari atas bumiAstina, kanda. Karna melanjutkan : Biarlah putra bibi Kunti initetap lima, seandainya nanti aku bertanding melawan Arjuna, dansalah satunya gugur dalam palagan nanti. Termangu Sri Kresnamendengar pengakuan jujur dari Adipati Karna, dirangkulnya saudarasepupunya, saudara dari orang tua kakak beradik antara ayahnya,Prabu Basudewa sebagai ayah sri Kresna dengan adiknyaKuntitalibrata sebagai ibu Karna itu. Setelah berjanji untuk tetapmerahasiakan semua yang terucap itu. Minta dirilah Sri Kresna untukpulang kembali ke Wirata. > Tersiar kabar luas bahwa PerangBaratayuda akan segera berlangsung. Para negara sekutu dari keduabelah pihak mulai bersiap datang dari berbagai penjuru dunia.Sementara itu sesaji tawur dihidangkan kepada para dewa junjungandari kedua belah pihak. Sang Dursasana dipasrahi tugas untukmencari manusia sebagai tawur bebanten sebagai syarat akankeunggulan dalam perang nanti. Berangkatlah Arya Dursasana mencarimanusia yang sanggup dijadikan tumbal. Tanpa pilih-pilih lagi,ketika sampai di pinggir kali Cingcingguling, sepasang kakak adikkembar penambang (tukang menyeberangkan orang dengan perahu) Sarkadan Tarka, dirayu untuk dijadikan tumbal dengan janji anak istrinyabakal dimuliakan di negara Astina. Keduanya menolak, tapi Dursasanatetap memaksa. Dibunuhnya Sarka dan Tarka dengan keji. Sukma duapenambang itu melayang dengan sumpah akan membalas kematiannyasegera. 29. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 29 Dipersembahkannyatumbal itu keharibaan Batara Kala, yang dengan gembira menerima dansanggup untuk menumpas Pandawa yang memang salah satu sukerta yangberhak dimakannya. Berangkatlah Batara Kala diiringi harapan besarpara Kurawa. Sampailah Batara Kala dikediaman para Pandawa. Heee. .. sudah lama aku mengidamkan makanan satria-satria trah Pandawa,sekaranglah saatnya tidak ada yang menghalangi. Kresna yang telahkehilangan kembang Wijayakesuma, tak akan mampu menghalangikumemakan darah daging Pandawa Kegirangan Batara Kala setelahmengetahui Kresna tak lagi mampu menghalangi maksudnya. Kresna yangditakuti Kala bila hendak memangsa manusia-manusia sukerta, jenismanusia dengan ikatan kekeluargaan tertentu dan berbuat sesuatuyang ditentukan, yang dijanjikan ayahnya Batara Guru boleh dimakan,tak kuasa menaklukkan Kala dengan cepat. Seluruh kekuatan danmantra Sri Kresna yang sekarang hanya memiliki satu dari sepasangpusaka sakti Cakrabaswara dan kembang Wijayakusuma, dapatditandingi oleh Kala. > Kahyangan Ondar-Andir Bawana. Ketika ituRaden Wisanggeni, Putra Arjuna dari Dewi Dersanala, sedangmenghadap Sang Hyang Wenang, ayah penguasa Kahyangan JonggringSalaka, Batara Guru. Wisanggeni manusia setengah dewa karena ibunyaadalah putri dari Sang Hyang Brahma, mengetahui apa yang sedangterjadi di Wirata dan mengajak bicara sang Hyang Wenang KakiWenang, sebenarnya Baratayuda itu jadi nggak sih? Kenapa kamutanyakan itu Wisanggeni, bukankah garis besar cerita tentangkejadian dijagat ini kamu sudah mengetahui, kecuali nasib dirimusendiri, tidak ada yang menghalangi kemampuanmu melihat ke masadepan Sang Hyang Wenang dengan sengaja mencoba menyelidiki kemauanWisanggeni yang sebenarnya sudah ia pahami. Kalau begitu kakiWenang, kenapa sekarang Kala memaksakan kehendak dengan menumpasPandawa saat ini, kaki ? sahut Wisanggeni dengan santai. Ya, akusudah tau maksudmu, turunlah ke Wirata. Bawalah senjata gada inisebagai ganti senjata andalan Kresna yang mampu mengalahkan Kaladalam maksudnya makan manusia-manusia sukerta Sang Hyang Wenangsegera memberikan senjata gada kepada Wisanggeni. 30. Baratayudawayangprabu.com Hlm 30 Nanti setelah selesai tugasmu segerakembalikan kemari lagi. Ada sesuatu yang aku hendak katakankepadamu, Wisanggeni sambung Hyang Wenang. Segera Wisanggenimelesat turun dari haribaan Sang Hyang Wenang. Gb. 6 Bambangwisanggeni (gaya Solo) Kresna yang kehilangan akal dalam membendungserangan Kala segera didekatinya dan diberikan gada pemberian HyangWenang. Uwa, kamu nggak akan bisa kalahkan Kala, bukankah uwaKresna sudah tak lagi mempunyai sepasang pusaka andalan itu, wa?31. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 31 Lho kamu kulup, tahu sajaorang tuamu ada dalam kerepotan, kemarikan gada itu kulup, biar akuhadapi kembali Batara Kala itu. Maju kembali Sri Kresna MenghadapiSang Batara Kala. Kali ini tidak dua kali kerja. Ketika tandingkembali dan Kala lengah, gada inten segera menghajar tubuh Kala,dan segera Kala terkapar, bertobat dan mengaku kalah. Baiklah Kala,sekarang aku ampuni bila kamu tidak lagi lagi memakan danmengganggu manusia sukerta. Sanggupkah kamu? Setelah menyanggupisyarat dari Kresna, pulanglah kembali Kala ke Pasetran Gandamayit.Catatan: Versi lain menyebutkan Batara Kala tewas saat itu bersamadengan Batari Durga ketika, Kresna yang menyamar sebagai Batarakala mengelabuhi Durga agar menyimpan gada inten pada kutangnya.Wisanggeni yang sudah berjanji untuk datang kembali ke hadapan SangHyang Wenang, kembali datang setelah menerima kembali gadapemberian pinjam itu. Kaki Wenang, sekarang aku sudah kembali, apayang hendak kaki katakan mengenai hal penting itu kak i? tanyaWisanggeni. Wisanggeni, kamu pasti akan memilih Baratayuda akandimenangkan para orang tuamu bukan? Hyang Wenang pura-purabertanya. Itu sudah pasti, nggak perlu ditanyakan lagi kembalijawab Wisanggeni masih dengan santainya. Lanjut Sang Wenang: Apakahkamu rela menjadi tumbal atas kemenangan orang tuamu? Kalau kakiWenang sudah menggariskan seperti itu, apa keberatanku sahutWisanggeni. Ayolah kaki Wenang, sempurnakan kematianku sekarangSegera sang Hyang Wenang menatap Wisanggeni dengan tajam. PandanganSang Hyang Wenang diiringi tatapan yang fokus menyebabkan tubuhWisanggeni makin mengecil dan mengecil, akhirnya menjadi debutertiup angin. > Terkisah tiga orang manusia bernama Resi Janadibeserta kedua cantriknya Cantrik Rawan dan Cantrik Sagatra.Ketiganya bertekat untuk mati sebagai tawur para Pandawa. Makamenghadaplah mereka kehadapan para Pandawa. 32. Baratayudawayangprabu.com Hlm 32 Gusti, perkenankan kami bertiga hendakmeraih kemukten swargaloka dengan perantara paduka. Ini kamilakukan demi kejayaan trah paduka nanti di dalam perang agung nantibegitu tutur Resi Janadi kepada Prabu Puntadewa. Prabu puntadewaadalah manusia pengasih, tidak dapat menolak memberi atau menerimaapapun yang orang lain minta atau berikan kepadanya. Yayi Arjuna,segera berikan apapun maksud ketiga orang ini Arjuna menghunusPasupati, dilepaskan panah hadiah dewata ketika bertapa di GunungIndrakila. Panah dengan tajam berbentuk bulan sabit itumenghembuskan kobaran api dan membakar ketiga manusia yang dengansukarela menjadi tawur dalam kejayaan Perang Besar Baratayuda. >Goa Selamangleng, sebuah negara para rasaksa dengan kerajaan yangdibangun dalam goa batu dilereng gunung. Jangan samakan goa itudengan tempat kumuh dan kotor, namun sejatinya kerajaan goa ituindah mengagumkan, berhiaskan dengan batu permata mutu manikam nangemerlap, bagaikan berebut sinar dengan sorot sang surya. Pagi itusang penguasa, seorang raseksi, perempuan dengan sosok tinggi besarbernama Dewi Jatagini sedang duduk di balairung dihadap oleh anaksemata wayangnya Kalasrenggi. Pemuda raksasa sebesar lumbung padidengan muka seram bermulut manyun dihias gigi gerigi tajam, baktajamnya batuan karang di lereng jurang pantai. Catatan: Dalamversi Mataraman dan Banyumasan, anak Dewi Jatagini ada yangmenyebutkan sebagai anak kembar, yaitu Kalasrenggi danSrenggisrana. Kalasrenggi berketetapan hati untuk mengutarakan isihati yang telah dipendamnya sedari kecil hingga menganggap sudahwaktunya perasaan itu dimuntahkan dihadapan ibunya: Ibu, aku merasasudah cukup waktu untuk mengetahui, siapakah sejatinya diri kamiini Kalasrenggi memulai pembicaraan setelah sekian lama terdiamragu untuk mengutaraakan hal ini. Sedari kecil hingga dewasa, sayatidak pernah merasakan bagaimana rasa seorang anak dibimbing olehbapaknya. Walaupun ajaran kesaktian kanuragan telah dipenuhi olehibunda yang sakti mandraguna, tapi rasa ini tidak dapat dibohongi,33. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 33 rasa kedekatan anak lelakidengan ayahnya adalah idaman setiap anak lelaki, ibunda sambungKalasrenggi. Termangu dewi Jatagini mendengar penuturan anaknyayang sebelumnya diperkirakan pasti suatu hari akan menanyakan halitu. Baiklah anakku, mungkin sudah saatnya aku beritahukan haltentang kedua orang tuamu yang sebenarya, hingga kamu hadir diduniasekarang. Kemudian Jatagini menceritakan apa yang terjadi padadirinya hingga terlahir Kalasrenggi. > Syahdan, ketika itu kakakberadik Prabu Jatayaksa dan Jatagini muda sedang kasmaran. PrabuJatayaksa merindukan Dewi Subadra, yang sudah bersuamikan Arjuna,sedangkan Jatagini kasmaran dengan satria penengah Pandawa, Arjuna.Jatayaksa berangkat ke Madukara sendiri hendak menculik Subadra,sedangkan Jatagini dengan diam-diam juga pergi dari Selamanglenghendak mencari Arjuna. Keduanya memang sakti mandraguna dapatmenjelma menjadi siapa saja yang diangankan. Keduanya berubahmenjadi orang orang yang dianggap dapat menaklukkan hati kekasihidamannya. Nasib berkehendak lain, mereka bertemu dan memadu kasihsekembalinya ke Selamangleng. Lahirlah Kalasrenggi kemudian,seorang anak dengan ujud raksasa. Curigalah keduanya dan berubahujud kembali ke semula setelah saling mengaku kesejatian dirinya.Dendam Jatayaksa dengan seribu rasa atas dipermalukannya keluargaSelamangleng tertumpah kepada Arjuna. Berangkatlah dia denganlasykarnya menuju Madukara. Pertempuran terjadi antara prajuritSelamangleng dengan Madukara. Pertempuran Jatayaksadan Arjuna tidakdapat dielakkan lagi. Kesaktian Jatayaksa yang hebat membuat Arjunaketeteran yang akhirnya melepaskan panah Ardadedali mengenai dadaJatayaksa dan tewaslah sang raja Selamangleng. > Itulah anakkukejadian yang sebenarnya, ayahmu yang juga uwakmu berpesan padaku,untuk memberikan segenap kesaktian kepada kamu, dan setelah kamudewasa carilah Arjuna, balaslah dendam yang tertanam dalam-dalamdidadaku ini, anakku pesan sang ibu mengakhiri penjelasan asal usulkejadian yang telah lalu itu. 34. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 34Ibu ijinkalah anakmu berangkat sekarang juga. Berikan aku ciri-cirisatria itu tidak seranta Kalasrenggi hendak menuntaskan dendamkedua orang tuanya. Sebenarnya keraguan Jatagini, harap akankeselamatan anaknya bercampur aduk dengan ijin yang diberikan.Baiklah, tetapi menurut prajurit pangisepan telik sandi, saat iniPandawa sedang berada di Wirata dan kamu tidak dapat mengenaliArjuna kalau tidak aku beri ciri- cirinya sambung sang ibu, yangkemudian menerangkan ciri target utama balas dendam. > AdalahBambang Irawan, yang baru turun gunung dari Pertapaan Yasarata atauCandibungalan. Cucu Resi Jayawilapa, memaksa turun gunung inginmengabdikan diri demi kejayaan trah-nya, Pandawa, karena ia adalahanak Arjuna. Tanpa restu sang Panembahan dan ibunya Dewi Manuhara,Bambang Irawan berangkat ke Wirata seorang diri. Setelah bertemudengan ayahnya dan para saudaranya yang lain, Irawan menyatakankesanggupannya menjadi bebanten bagi kejayaan keluarga, keluarlahIrawan dari balirung dan berkumpul dengan para prajurit yang siapsiaga menuju tegal Kuru keesokan harinya. Nasib naas menimpanya,ketika Kalasrenggi yang tengah berupaya mencari tahu keberadaanArjuna melihat satria dengan ciri ciri yang hampir sama dengan yangdisebutkan oleh ibundanya. Kalasrenggi rasaksa sakti yang dapatterbang itu segera turun, dan tanpa ba bi bu menyambar leherBambang Irawan dengan moncongnya. Putus leher satria muda itu.Namun sebelum itu, sempat Bambang Irawan menancapkan pusakanyakedalam dada Kalasrenggi. Gugurlah Bambang Irawan berbarengandengan lepasnya nyawa Kalasrenggi. Catatan: Terdapat versi lainyang menyebutkan, Kalasrenggi tewas oleh pusaka panah Srikandiketika ketahuan membunuh Bambang Irawan, Pada babak awalBaratayuda. > 35. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 35 PerangBesarpun Dimulai di Hari Pertama itu Gb. 7 Perang Baratayuda (seratBaratayuda) Dan ketika pagi merekah, berangkatlah dengan suaragemuruh lasykar besar dari Negara Wirata. Merah menyala busanabarisan terdepan bagaikan semburat sinar matahari fajar yangmembias mega dari puncak gunung gemunung ketika hendak menerangijagat. Susul menyusul warna warni barisan yang lain bergerakbersama, yang berwarna kuning kumpul sesama kuning terlihat sepertisekumpulan burung podang yang menguasai pucuk ranting-ranting pohonbesar. Barisan yang berwarna putih berkumpul sesama putih, sehinggakelihatan bagaikan kumpulan burung kuntul menyebar memenuhirawa-rawa. Demikian juga barisan dengan seragam berwarna hijau,biru, hitam, ungu dan sebagainya terkumpul sesamanya. Terlihat darikejauhan, bebarisan prajurit dengan seragam berwarna warni elokbagaikan kelompok kembang setaman. Suara gemerincing kendali dankerepyak ladam kuda membentur bebatuan jalan, bercampur denganirama tidak beraturan tangkai tombak yang saling beradu menambahhingar bingarnya suara barisan. Kemeriahan barisan ditingkah dengansuara tetabuhan tambur, suling, kendang dan bende serta kelebatnyabendera bersimbol warna warni, bagai hiasan pesta, indah dipandangmata ! Debu akhir kemarau membubung tinggi dibelakang barisanmenambah dramatis dalam pandangan siapapun yang melihat. 36.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 36 Diatas awan para dewa, dewi,hapsara, hapsari menyebar bunga mewangi, memuji, hendaknya barisanPandawa dan sekutunya akan unggul dalam perang. Pada barisanterdepan adalah lasykar setia dari Jodipati berbendera hitam dengangambar gajah. Terlihat sang Werkudara yang selamanya tidak pernahberkendara, tetap dengan jalan kaki menggenggam gada super besarditangannya. Dibelakangnya Patih Gagakbongkol mengiring langkahgustinya dengan tegap. Berikutnya nampak Arjuna dengan keretakencananya yang berhias sesotya gemerlap, lasykarnya berbenderamerah keemasan dengan gambar kera ditengahnya. Disampingnya dudukistrinya, Wara Srikandi, anak Prabu Drupada, seorang wanitaberwatak prajurit. Susul menyusul dibelakangnya sesama barisansaudara Pandawa yang lain, Prabu Punta dengan memangku surat JamusKalimasadda, duduk diatas kereta. Disampingnya duduk Wara Drupadidengan rambut terurai melambai ditiup angin. Dalam benak Sang Dewiterpikir, inilah saat yang ditunggu untuk keramas dengan darahDursasana, seorang yang coba mempermalukannya pada pesta permainandadu dahulu. Atas perlindungan dewa, kain kemben yang coba dilepassang Dursasana menjadi tak berujung. Saat itulah Drupadi bersumpahuntuk tidak bergelung sebelum keramas dengan darah Dursasana. Susulmenyusul dibelakangnya, kembar bungsu Pandawa Nakula dan Sadewa,dengan berbendera ungu bergambar dewa kembar, Batara Aswin-Aswan.Pada barisan sekutu, barisan Dwarawati dipimpin Prabu Kresnabeserta sang adik ipar Arya Setyaki, disambung barisan dari Wiratadengan pengawak Prabu Matswapati diiring kedua Putranya Utara danWiratsangka. Resi Seta, putra Sulung baginda Matswapati yang sedangdalam semedi di Selaperwata atau Sukarini-pun segera disusul utusanuntuk memintanya turun gunung, diberi warta bahwa Baratayuda segeraterjadi. Dibelakangnya, lasykar Pancalareja/Pancalaradya prabuDrupada didampingi Pangeran Pati Arya Drestajumna, atauTrustajumena. Dibelakangnya kembali menyusul raja-raja sekutu yanglain yang mengharap kemukten dengan ikut serta dalam perang suciini. Tak ketinggalan barisan yang dipimpin anak-anak muda Pandawa,Gatutkaca dengan pasukan raksasa dan manusia biasa dariPringgandani, kemudian putra sang Arjuna, Abimanyu, putra sangPunta, Pancawala dan saudara muda yang lain. Sampailah barisan ditepi lapangan yang maha luas, tegal Kurukasetra. Barisan yangmengumpul menjadi satu bagaikan pasangnya air samudra yang meleberke daratan. Beberapa pesanggrahan dibangun untuk menjadi base campdibeberapa 37. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 37 tepi strategis.Prabu Puntadewa beserta para sesepuh menamai pesanggrahan utamasebagai Pesanggrahan Randuwatangan. Dengan penguat batang kayupohon randu, dipadu patut dengan segala hiasan hingga menyerupaiistana. Pesanggrahan untuk para senapati dengan nama pasanggrahanRandugumbala, pesanggrahan dengan bahan kayu semak randu, sedangpesanggrahan untuk prajurit garda depan dengan nama Glagahtinunu,pasanggrahan dengan lahan rumput glagah yang dibakar terlebihdahulu. > Begitupun juga di pihak Kurawa, mereka membuatpesanggrahan yang dihias bagaikan istana yang sesungguhnya,dinamakan Pesanggrahan Bulupitu, pesanggrahan utama dimana paracalon senapati dihimpun dalam satu naungan, sementara para prajuritmelingkup disekitar pesanggrahan. Ditempat lain Adipati Karnamenempati pesanggrahan Ngurnting, Prabu Salya mesanggrah diKarangpandan. > Persiapan di pihak Pandawa dimatangkan, DewiKunti sudah datang diantar kembali iparnya Arya Yamawidura besertaputra sang Yamawidura, Arya Sanjaya ke Randuwatangan. Kanjeng Ibu,putra-putra paduka mengharap restumu untuk mengemban tugas suciini. Puntadewa memulai pokok pembicaraan setelah haru biru berlalu,menyesali mengapa perang harus terjadi. Tetapi pada dasarnya merekaadalah kesatria waskita, yang dianugrahi hati penuh kebijaksanaan.Kunti dengan penuh wibawa menguatkan batin anak anaknya Anakanakku, watak satria adalah mempunyai hati yang teguh. Tidak pernahmerasa ragu dalam bertindak. Bila sudah dikatakan dahulu bahwanegara akan dikembalikan setelah masa perjanjian lewat, maka janjiitu adalah hutang yang harus dibayar, dan kalian pantas untukmendapatkan apa yang dijanjikan. Sedangkan kamu semua adalahkesatria yang diidamkan oleh ayahmu dahulu, semua anak Pandu adalahanak-anak yang teguh memegang janji. Sekarang ini adalah saat yangtepat untuk kalian semua berbakti kepada mendiang ayahmu, menjagakebanggaan akan sikap yang ditanamkan sejak kamu masih kecilSementara kebulatan tekad terlahirkan, Yamawidura , paman paraPandawa dan Kurawa, tidak tega ikut dalam perang, dalam pikirannyamasih berkecamuk rasa 38. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 38 sesal,kedua pihak adalah bagian dari darah dagingnya. Dan minta pamitlahArya Yamawidura kembali ke Panggombakan, kadipaten dalam lingkungankerajaan Astina. > Gb. 8 Senapati Bhisma (Dewabrata) 39.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 39 Pesanggrahan Bulupitu. PrabuDuryudana dalam sidang darurat penetapan senapati. Hadir didalamnyaPrabu Salya dari Mandaraka sudah diundang datang. Demikian jugaResi Bisma dan Begawan Durna. Para sesepuh semua dan saudaraku,tidak sabar rasaku ini hendak mulai menumpas Pandawa yang tidaktahu tata. Duryudana mengambil inisiatif awal dengan menunjukseorang senapati. Eyang Bisma, dengan segala hormat, kami paraKurawa meminta kanjeng Eyang menjadi senapati pertama. StrategiDuryudana menunjuk. Dalam pikirnya, Baratayuda akan dibuatsesingkat mungkin. Ia berkesimpulan, siapapun dari pihak Pandawatidak akan mampu menanggulangi krida Sang Bisma Jahnawisuta, satriadengan nama muda Dewabrata, sarat dengan ilmu kaprawiran dilambarikesaktian hasil dari mesu raga olah batin pada sepinya pertapanTalkanda menjadikannya seolah tanpa tanding. Sebenarnyalah ResiBisma ada dalam situasi batin yang bertentangan dengan pihak yangia bela. Dalam hatinya, kesatria Pandawa-lah yang terkasih initersimpan dalam relungnya. Tetapi intuisi seorang Pandita waskitamengatakan, inilah saatnya bagiku untuk mengunduh segala pakartiyang aku pernah perbuat dimasa lalu. Dalam benaknya terbayang,ketika ia pernah muda dan salah langkah, membunuh putri Kasibernama Dewi Amba tanpa sengaja, untuk menghindari batalnya sumpahkepada sang ibu sambung, dewi Durgandini, bahwa ia akan menjalanihidup sebagai brahmacarya, seorang yang tak kan pernah menyentuhperempuan. Terngiang dalam telinganya akan ajakan sang Dewi Ambaketika menjelang ajalnya menjemput, bahwa ia akan menggandengtangan sang Dewabrata saat ia akan bertarung dengan prajurit wanitaentah kapan. Dan dalam pengamatannya prajurit wanita yang pantasmenjadi sarana kemuliaan adalah prajurit Pandawa. Kelompok satriautama yang pantas mengantarnya kembali ke alam tepet suci. Satu hallagi, Bisma akan kembali bertarung dengan Seta, seorang putrasulung raja Wirata yang sama-sama gemar bertapa. Ketika itu merekasepakat akan kembali bertarung mengadu kesaktian akibat dipisahkanHyang Naradda, karena pertempuran mereka oleh suatu sebabmenimbulkan panas hingga sampai ke Kahyangan Jonggring Salaka. Danmomen ini tak dapat ia tinggalkan melihat Wirata ada di pihakPandawa. 40. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 40 Catatan: Terdapatversi lain, yang terbunuh oleh Raden Dewabrata ketika itu adalahDewi Ambika. Namun versi pada cerita ini adalah ; Ketika itu DewiAmba, Ambika dan Rambalika menjadi boyongan ke Astina ketikasayembara perang yang diselenggarakan Raja Kasi telah dimenangkanoleh Dewabrata. Ketika itu kedua adiknya Citragada danWicitrawirya, diserahi putri penengah dan terakhir sehingga dewiAmba tetap mengharap untuk dinikahi Dewabrata. Namun sumpahDewabrata kepada ibu tiri, Dewi Durgandini, yang khawatir tahtaakan jatuh kepada Dewabrata atau anak turunnya, menyebabkanDewabrata bersumpah untuk tetap melajang seumur hidupnya. >Demikianlah, Senapati utama telah ditunjuk, dengan senapatipendamping Prabu Salya dan Pandita Durna. Formasi seranganmematikan telah disusun sesuai dengan ambisi sang Prabu Duryudanayang tidak mau mengulur waktu segera mengeluarkan jurus maut berisiorang orang sakti andalan. Kata sepakat telah bulat, strategi telahdisusun, pilihan jatuh pada gelar Wukir Jaladri, gunung karangditepi laut dengan deburan ombaknya. Kokohnya pertahan karang lautdengan gerakan ombak laut yang dahsyat siap melumat barisanprajurit Pandawa. Gemuruh langkah cepat prajurit yang bergerak majubagaikan membelah langit. Jumlah besar prajurit dari ujung hinggake ujung lainnya hampir tak kelihatan, ditambahkan dengan pandanganyang tertutup debu yang mengepul. Kembali bebunyian penyemangatditalu, tambur, suling, kendang, gong beri ditabuh membahanamemekakkan telinga. Randuwatangan. Segala kemungkinan sedangdirembug, Baginda Matswapati memberikan usul Anak-anak dancucu-cucuku, negaraku, bahkan jiwaku beserta anak-anakku sudah akupertaruhkan untuk kejayaan Pandawa. Sumpahku telah terucap, ketikacucu Pandawa sudah menyelamatkan keselamatan keluarga dan negaraWirata dari musuh dari dalam, Kencakarupa, Rupakenca dan Rajamala,dan musuh dari luar para Kurawa dan sraya prajurit dari TrikartaPrabu Susarman. Demikian Matswapati membuka usulannya. Dari itu,perkenankan sebagai senapati, angkatlah anak-anakku. Ketiganyasekalian aku serahkan segala strategi gelar peperangan kepadamusekalian. Sebagai pengayom dan pengarah laku, segala tindak yangakan dilakukan untuk aku serahkan kepada Kanda Prabu KresnaPuntadewa meminta Kresna untuk mengambil alih segala kebijakan danstrategi. 41. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 41 Baiklah Eyang danadikku para pandawa, aku terima usul eyang Baginda Matswapati.Untuk maju pertama kali sebagai senapati adalah eyang Seta sebagaisenapati pertama dan utama, sedangkan sebagai pendamping adalaheyang Utara dan eyang Wirasangka. Kresna memberikan ketetapan.Catatan: Pada versi lain, majunya Resi Seta ke palagan terjadiketika Utara dan Wratsangka telah tewas dan terpancing kemarahanResi Seta saat jugar dari tapa tidur. Gegap gempita penyambutanpara prajurit. Siapa yang tak tahu Resi Seta ? Putra pertamaBaginda Matswapati, guru sang Gatutkaca yang memiliki ajianNarantaka. Ajian yang bisa disejajarkan dengan ajian Lebur Seketikepunyaan ayah Duryudana, Adipati Drestarastra. Bahkan bila Leburseketi dapat meleburkan benda apapun yang diraba, maka Narantakalebih dari itu, perbawa sekelilingnyapun menjadi panas terbakarbila aji ini dirapal. Kesaktian Resi Seta bila dibandingkan, jauhdiatas dari kesaktian adik adiknya, Utara, apalagi Wratsangka yangagak penakut. Walaupun para Pendawa menyebut ketiga putra Wiratasebagai eyang, namun itu hanya sebatas sebutan menurut garisketurunan. Karena sesungguhnya Utara dan Wiratsangka adalah orangorang yang masih sebaya dengan para Pandawa, bahkan sakingpanjangnya umur Baginda Matswapati, putra pertama Resi Seta adalahsebaya Bisma sedangkan putri terakhir, Dewi Utari, malah sebayadengan anak anak Pandawa. Ketika strategi perang belum dibicarakan,Wara Srikandi yang bertugas mengamati garda depan di Glagahtinunudengan tergesa menghadap sidang. Lapornya Semua yang hadir,sekarang para Kurawa sudah mendatangi palagan dengan menggelarstrategi perang Wukir Jaladri. Kami di garda depan sudah sempatberhadapan dengan barisan depan mereka, tetapi kami sendiri danSetyaki serta kakang Udawa berkesimpulan untuk kembali terlebihdulu sebagai wujud kita semua menggelar peperangan ini bukanlahperang ampyak, melainkan perang dengan memakai aturan . BrajaTiksna Lungid. Gelar serupa seberkas bola api meteor dirancang SriKresna untuk menghadapi gelar lawan, meteor panas dan tajam yangmampu meremukkan karang laut sekalipun. Gelar frontal yangdirancang langsung berhadapan antar kedua senapati utama, untukmenghindari kelemahan para pendamping, Utara dan Wratsangka. Namunsewaktu-waktu gelar dapat dirubah menjadi Garuda Nglayang dengankedua sayap diisi senapati pendamping, dengan back up Werkudaraterhadap Arya Utara dan Arjuna terhadap Arya Wratsangka disisi kiridan kanan. 42. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 42 Diceritakan, keduapihak barisan telah berhadapan. Gemetar sang Arjuna melihat suasanayang tergelar didepan mata. Keraguan hati Arjuna disikapi SriKresna. Didekatinya Arjuna yang berdiri termangu. Gb. 9 Arjuna danKresna (karya Herjaka HS) Kanda Kresna, apalah artinya peperanganini. Perang yang terjadi sesama saudara. Mereka yang salingberhadapan adalah kakaknya, adiknya, keponakan, paman danseterusnya. Bahkan guru dan murid juga terlibat demikian sangArjuna tersentuh rasa kemanusiaannya. Lanjutnya Apakah masih adagunanya saya meneruskan suasana seperti ini, apakah tidak sebaiknyaapa yang terlihat didepan mata disudahi saja ?. Iparku, bukankahsudah menjadi ketetapan dalam sidang bahwa inti dari peperangan inibukan lagi berkisar pada kembalinya Astina sebagai hal yang utama,walaupun demikianlah kenyataannya Kresna mulai mencobamenghilangkan keraguan yang kembali meliputi batin Arjuna. Tetapidarma dari satria yang tersandang dalam jiwa adalah menegakkanaturan yang sudah ditetapkan. Dan lagi, perang ini bukan sekedarperang memperrebutkan negara, tetapi dibalik itu, perang ini adalahsarana memetik hasil pakarti para manusia didalamnya dan juga alatuntuk meluwar janji yang 43. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 43telah terucap, perang idaman para brahmana, jangka para dewa. . . .. . . .. . . . banyak banyak nasihat yang dikatakan Kresna untukmenguatkan hati Arjuna. Tetapi apakah aku dapat tega melepas anakpanah, bila dihadapanku adalah orang yang aku agungkan? tanyaArjuna. Dalam perang bukanlah tempat untuk murid membalas jasakepada guru, bukan membalas kebaikan antara yang memberi danmenerima kebaikan, tetapi dalam peperangan itu adalah berhadapannyakebaikan dan angkara murka. Lagi pula banyak satria yang akanmembantu menghadapi orang yang kau agungkan, jadi tidak perlulahkamu sendiri yang menghadapinya. Tapi bila memang harus bertandingjuga, sembahlah terlebih dulu para junjunganmu sebelum kamubertempur, niscaya beliaupun akan menghormati kamu, Arjuna Kresnamenjelaskan. Demikianlah, maka perang campuh berlangsung sengit.Suara dentang pedang beradu memekakkan telinga. Gesekannyamemancarkan bunga api bagai keredap kilat, mengerikan. Saling bunuhterjadi, siapa yang terlena akan terkena senjata lawan. Teriakankesakitan para prajurit dan hewan tunggangan yang terkena senjatamembuat giris prajurit yang berhati lemah. Dilain pihak, prajurityang haus darah terus merangsek penuh nafsu membunuh. Sementara diangkasa hujan anak panah bagai ditumpahkan dari langit. Pertempuranantara kedua senapati utama Seta dan Bisma juga berlangsung seru,keduanya pernah beradu kesaktian kala itu, kembali bertempur denganpeningkatan ilmu kanuragan yang tak pernah mereka tinggalkanpengasahannya, sehingga tingkat kemampuan bertempur mereka berduasemakin tinggi. Arena pertarungan seakan menjadi kepunyaan mereka,karena lingkaran hawa panas keluar dari lingkaran peperangan, sebabtak ada prajurit yang berani mendekati arena pertarungan antarkeduanya. Ditempat lain, pertempuran senapati pendamping jugaberlangsung seru. Senapati Kurawa, walaupun keduanya sudah tua,namun mereka dengan kesaktiannya yang mapan dan matang mampumengatasi kekuatan dua anak muda Wirata. Tidak heran, karena semasamuda keduanya adalah satria pilih tanding. Bahkan Durna dengankekurangan fisik, walau hanya bertangan tunggal, tetapi posisinyaselalu diatas angin. Sehingga terus merangsek dan mendesakWratsangka. Ketika matahari sudah tergelincir kearah barat, Durnamenyudahi pertempuran. Wratsangka terkena pusaka Cundamanik, gugursebagai tawur perang. Wratsangka tewas . . . , Wratsangka tewas . .. . .!! teriakan para prajurit Kurawa memberikan kipasan anginsegar kepada kawan kawannya. 44. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 44Motivasi prajurit Kurawa yang sudah mengendor kelelahan, berkobarkembali ketika mendengar tewasnya Wiratsangka. Gb. 10 Wratsangka(gaya Solo) Dilain pihak, gugurnya Wiratsangka membuat keduakakaknya menjadi makin liwung, beringas. Seta dengan ajiannya,Narantaka, kobaran api dari kedua tapak tangannya meluluh lantaklahprajurit kecil yang menghalanginya. Hewan tunggangan para senapatiseperti kuda, gajah bahkan kereta perang banyak remuk redam dangosong terkena amuk Resi Seta. Demikian juga kroda sang Utara, yangtak lama kemudian mampu merobohkan pertahanan Prabu Salya. Keretayang 45. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 45 ditumpanginya Salyaterkena sabetan gada Utara, pecah berantakan. Prabu Salya selamatnamun si kusir, patih Mandaraka Tuhayata, ikut tewas tertebas. Gb.11 Rukmarata (putra Prabu Salya) Putra Salya, Arya Rukmarata yangmencoba melidungi ayahnya akhirnya tewas terkena panah Resi Setayang sementara menghindari peperangan dengan Bisma ketika mendengaradiknya terkasih tewas ditangan Durna. Dendam membara menguasaihati Sang Seta. Dicarinya Durna yang segera dilindungi rapat olehpara pengikut setianya. Bisma tak tinggal diam, dibayanginya Setahingga tidak dengan leluasa melampiaskan dendamnya kepada Durna.Sementara itu, Prabu Salya sangat terpukul. Anak lelaki tampankekasih hatinya tewas melindunginya. Tewas dengan dada tertembuspanah. Jagad dewa batara..!, anakku ., kau yang aku harapkanmenjadi penggantiku kelak, ternyata malah mendahului aku. Sepertiapa derasnya air mata yang tertumpah, bila ibumu Setyawatimendengar kabar tentang kematianmu ngger. Bagai kehilangan seluruhkekuatannya, Prabu Salya membelai jasad anak tercintanya. 46.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 46 Tiba tiba Prabu Salya berdiri.Disapunya pandangan dengan nanar, mencari dimana Utara berada.Kemarahannya menggelegak dengan hebatnya. Sementara Utara yangsedang ganti berhadapan dengan Kartamarma dan Durjaya segeraditerjang. Berikan lawanmu Kartamarma, Durjaya, orang ini pantasmenjadi korbanku hari ini!!! Kembali pertempuran yang terputusberlangsung. Kemarahannya memaksa mengeluarkan raksasa bajang daridalam tubuhnya. Tertebas gada sang Utara, raksasa bajang bukannyamati, malah membelah diri menjadi dua. Dua dua tertebas, raksasabajang bertambah banyak dengan jumlah ganda. Itulah ajianCandabirawa. Aji pemberian mertuanya, Resi Bagaspati. KerepotanUtara melayani lawan yang semakin banyak. Terlena sang Utara, panahPrabu Salya, Kyai Candrapati yang dari tadi tertuju kepadanyasegera dilepaskan, mengena tubuh Utara, gugur pula ia sebagaikusuma bangsa dalam peperangan pada ujung hari. Senja telah datangdi hari pertama itu. Dan hari pertama pertempuran telah ditetapkanberakhir ketika sangkakala ditiupkan. Bangkai kuda, gajah kendaraanpara prajurit terkapar bersama ribuan sekalian prajurit. Haripertama itu mengawali delapan belas hari pertempuran yang akanberlangsung penuh hingga selesai, dan empatbelas hari diantaranyaberlangsung ketika Bisma madeg senapati. > 47. Baratayudawayangprabu.com Hlm 47 Hari-hari Panjang di Padang Kurusetra Gb. 12Resi Seta Malam telah larut. Api pancaka sudah hampir padam. Apisuci yang membakar kedua putra Wirata, Arya Utara dan Wratsangka,yang gugur sebagai prajurit gagah berani. Kesunyian malam mulaimencekam, bintang di langit berkelipan menyebar, sebagianberkelompok membuat rasi. Menjadi pedoman bagi manusia atas arahmata angin diwaktu malam mati bulan, serta menjadi titi waktukegiatan manusia sepanjang tahun, yang akan berulang dan terusberulang entah sampai kapan. Angin semilir menyebarkan bau harumbunga liar. Lebah malam terbang dengan dengung khasnya mencaribunga dan menghisap sari kembang. Para prajurit yang letih dalamperang seharian memanfaatkan malam itu sebagai pemulihan tenagayang esok hari peperangan pasti dilakoninya kembali. Dalam 48.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 48 pikiran mereka berkecamukpertanyaan, apakah besok masih dapat menikmati kembali terbenamnyamatahari ? Bagi para prajurit pihak Pandawa, kalah menang adalahdarma. Kebajikan dalam membela kebenaran akan memberi kemuktendialam kelanggengan bila tewas, atau mendapatkan kedua duanya,dialam fana juga dialam baka nanti, bila nyawa masih belumterpisahkan dari raga. Malam itu Resi Seta duduk gelisah. Rasasasar sebelum mampu membalaskan dendam kematian adik-adiknya masihterus berkecamuk. Sesal kenapa perang cepat berlalu hingga taksempat dendam itu terlampiaskan saat itu juga. Belum lega rasakusebelum aku dapat membekuk kedua manusia yang telah menyebabkankematian kedua adikku. Sayang, aturan perang tidak mengijinkanperang diwaktu malam terus berlangsung. Resi Seta terus terjaga,hingga ayam hutan berkokok untuk pertama kali barulah mataterpejam. Didalam mimpinya yang hanya sekejap, terlihat keduaadiknya tersenyum melambaikan tangannya. Mereka sangat bahagia,mengharap, bila saatnya ketiganya akan berkumpul kembali. > Haribaru telah menjelang. Kembali hingar bingar membangunkan Seta daritidur. Hari itu gelar perang masih memakai formasi sehari lalu.Belum matahari naik sejengkal campuh pertempuran berlangsungkembali. Kali ini Salya dan Durna disimpan agak kebelakang. Sebagaigantinya, Gardapati dan Wersaya, dua raja sekutu Kurawa di masukkandalam barisan depan sebagai pengganti tombak kembar penggedorpertahanan lawan. Dari pihak Randuwatangan, Werkudara dan Arjunamenjadi pengganti posisi Utara dan Wratsangka untuk mengimbangilaju serang dua sayap Kurawa. Dari jauh hujan panah sudahberlangsung. Seta dengan amukannya mencari biang kematian keduaadiknya. Direntangnya busur dan anak panah ditujukan kepada Salya,sayang luput dan hanya mengenai kereta perangnya yang kembaliremuk. Kartamarma dengan gagah berani menghadang, tetapi bukantandingan Seta. Kembali nasib baik masih menaungi Kartamarma, hanyakendaraannya yang remuk, sementara Kartamarma selamat. Bismamencoba membantu, dilepas anak panah kearah Seta, terkena didadanya, tetapi tidak tedas, bahkan anak panah patah berkeping. 49.Baratayuda wayangprabu.com Hlm 49 Bukan main marah Seta, kembali iamengamuk semakin liwung. Kali ini Durna sebagai sasaran anakpanahnya, namun Duryudana membayangi, yang kemudian terkena anakpanah Seta. Walau tidak terluka, Duryudana mundur kesakitan denganmenggandeng Durna menyingkir mencari selamat. Sebagai Senapatiutama dari kedua pihak, Bisma dan Seta kembali bertarung. Salingserang dengan gerakan yang semakin lama makin cepat. Seta yangsebenarnya memiliki kesaktian lebih tinggi dari Bisma tidak bisalekas menyudahi pertempuran. Perhatiannya masih terpecah denganrasa penasaran untuk membela kematian adik-adiknya. Dengan sengajaSeta menggeser arena pertandingan mendekati Durna. Namun kesempatanitu tidak dapat ditemukannya. Durna sangat dilindungi, demikianjuga dengan Salya, keduanya seakan dijauhkan dari dendam membaraSeta. > Hari berganti, pertempuran seakan tak hendak padam.Sudah berjuta prajurit tewas, tak terhitung lagi remuknya keretaperang dan bangkai kuda serta gajah kendaraan para prajuritpetinggi. Bau anyir darah dan jasad yang mulai membusuk, mengundangburung-burung pemakan bangkai terbang berkeliaran diatas arenapertempuran. Pertarungan kedua senapati linuwih hanya dapatdipisahkan oleh tenggelamnya matahari. > Hingga suatu hari,keseimbangan kekuatan keduanya mulai goyah, kelihatan Seta lebihunggul dari Bisma, secara fisik maupun kesaktian. Mulai merasadiatas angin Seta sesumbar Hayo Bisma, keluarkan semua kesaktianmu,setidaknya aku akan mundur walaupun setapak. Jangan merasa jadilelaki sendirian dimuka bumi ini, lawan aku, hingga tetes darahpenghabisan pun aku tak akan menyerah. Bisma tidak mau kalahmenyahut. Tetapi apa daya, tenaga Seta yang sedikit lebih mudamampu terus mendesak pertahanan Bisma. Merasa terus terdesak, takterasa posisi Bisma sampai hingga ketepi bengawan Gangga. Terjatuhia dari tepi jurang bengawan yang kelewat luas dan dalam. TertegunSeta dibibir jurang, ditungguinya timbul Bisma ke permukaan airbeberapa saat, namun hingga sekian lama jasad Bisma tak kunjungmuncul. > 50. Baratayuda wayangprabu.com Hlm 50 Diceritakan,Bisma yang terjerumus kedalam palung bengawan, ternyata tidaktewas. Samar terdengar ditelinganya sapaan seorang perempuan,Dewabrata, inilah saat yang aku tunggu, kemarilah ngger. . . ! Gb.13 Dewi Gangga Dicarinya suara itu yang ternyata keluar dari mulutseorang wanita cantik dengan dandanan serba putih. Siapakah padukasang dewi, yang mengerti nama kecil hamba. Pastilah paduka bukanmanusia biasa. Malah dugaanku padukalah yang hendak menjemput hambadari alam fana ini. Dewabrata menjawab dengan seribu tanya. Wanitaitu menggeleng Bukan . . . , akulah Gangga ibumu Benarkan itu,selamanya aku belum pernah melihatnya. Dan seumur hidup ini akuselalu merindukan wajah itu. Ya, akulah ibumu ini, sang dewimendekat membelai anaknya. Ibu yang dahulu adalah seorang bidadariyang dipersunting Prabu Sentanu. 51. Baratayuda wayangprabu.com Hlm51 Pantaslah kamu tidak mengenal wajah ibumu ini, karena aku telahmeninggalkan kamu sewaktu masih bayi. sambung Sang Batari. >Beginilah cerita singkatnya ngger anakku : Pada suatu hari ayahPrabu Sentanu, ayahmu, yaitu Prabu Pratipa sedang bertapa. Saatsudah mencapai hari matangnya semadi, aku duduk dipangkuan sangPrabu Pratipta, nyata kalau aku terpesona oleh aura sang prabu yangbersinar kemilau dan juga ketampanannya. Dari kencantikan yang akupunya, sebenarnya Prabu Pratipa juga sangat terpesona denganku,namun tujuan utamanya bukanlah jodoh yang sang Prabu kehendaki.Maka Prabu Pratipa berjanji, bila dia mempunyai anak lelaki kelak,maka ia akan menjodohkannya dengan diriku, disaksikanlah janji ituoleh alam semesta. Benar, takdir mempertemukan kembali aku dengananak Prabu Pratipa, Raja Muda Sentanu, ketika Sang Prabu sedangcengkerama berburu. Demikianlah, aku dan ayahmu saling jatuh cinta,dan kembali ke Astina bersama- sama. Sayang seribu kali sayang, adasatu permintaan ku yang dirasa kelewat berat ketika diutarakankepada ayahmu. Setiap aku melahirkan, maka anak itu harusdihanyutkan di bengawan Gangga. Sekian lama ayahmu, Sentanu tidakdapat memutuskan persoalan yang maha berat baginya. Asmara akhirnyamengalahkan logika. Kecantikanku yang selalu belalu dihadapannyasetiap waktu, memancing gairah kelelakian Prabu Sentanu hinggadisanggupinya permitaan yang satu itu. Hari berganti, bulan berlaludan tahun-tahunpun susul menyusul menjelang. Lahir satu demi satuanak anakku. Belum sampai menyusu, bayi merah dihanyutkan diBengawan Gangga. Hingga akhirnya lahir anakku yang ke sembilan.Anak yang lahir ini sangat mempesona Prabu Sentanu, dengan auracahaya cemerlang, senyum cerah dan tingkah lucu meluluhkan cintasang Sentanu terhadapku. Anak itu adalah kamu Dewabrata ! Tambahanlagi kesadaran ayahmu terhadap rasa kemanusiaan, mengalahkan cintaberlandas birahi terhadap diriku. 52. Baratayuda wayangprabu.comHlm 52 Pertengkaran sebab dari perbedaan pendapat berlangsungsetelah itu dari hari kehari, hingga terucap kata-kataku, bahwa akuharus meninggalkan Astina kembali ke alam kawidodaren. Demikan SangBatari Gangga mengakhiri cerita masa lalunya. Memang demikaianadanya. Prabu Sentanu saat ditinggal istrinya, sangat kesulitanmencarikan susuan untuk anaknya. Ratusan wanita tewas ketikamengharap dapat dipersunting Sang Prabu, sebagai ganti atas airsusu yang dilahap putera kerajaan, Raden Dewabrata, atauJahnawisuta alias Raden Ganggaya. Kelak Sang Sentanu dapatmenemukan kembali pengganti ibu Dewabrata sekaligus istrinya, yaituDewi Durgandini, kakak Raden Durgandana yang ketika bertahtamenggantikan ayahndanya bergelar Sang Baginda Matswapati.Durgandini sendiri mengalami cerita asmara rumit antara Palasarakakek moyang Pandawa, dan Sentanu. Itulah kenapa Bisma Jahnawisuta,Sang Putra Bengawan, tidak pernah bertemu ibunya hingga saatBaratayuda tiba. Nah sekarang katakan, ada apa denganmu, kenapakamu ada disini, anakku..? sang Batari menyelidik atas peristiwayang tak terduga ini. Lalu Dewabrata menceritakan dari awal hinggaia terjerumus kedalam lautan. Pertolongan ibu sangat aku harapkan,agar aku tidak mendapat seribu malu atas tanggung jawab Negara yangtelah dibebankan diatas pundak ini, ibu! Baiklah, sekarangkembalilah ke medan pertempuran, Aku bekali dengan senjata panahsakti bernama Cucuk Dandang, lepaskan kearah lawanmu. Kasih ibusekali ini memberikan tunjangan terhadap anak yang sedang dalamkesulitan. Gembira sang Bisma menerima pusaka itu. Niat untukberlama-lama melepas kangen dengan sang ibu diurungkan. Segera iamemohon pamit. > Seta kembali mengamuk di palagan setelah yangditunggu tidak juga timbul. Tandangnya membuat giris siapapun yangada didekatnya. Namun tidak sampai separuh hari, kembali iadikagetkan dengan kemunculan Bisma. Seta, jangan kaget, aku telahkembali. Waspadalah, apa yang kau lihat ? Bisma datang dengansenyum lebar. Menggenggam busur serta anak panah ditangan, kali iniia yakin dapat mengatasi kroda sang Seta. 53. Baratayudawayangprabu.com Hlm 53 Hmm . . . , Bisma, apakah kamu baru bergurukembali? Atau kamu kembali datang hendak menyerahkan nyawa ? Setamenyahut dengan masih menyimpan percaya diri yang besar. Segeratanpa membuang waktu, Bisma merentang busur dengan terpasang anakpanah Kyai Cucuk Dandang. Panah dengan bagian tajam berbentuk paruhburung gagak hitam, melesat dengan suara membahana dari busurnya,tembus dada hingga kejantung. Menggelegar tubuh sang resi terkenapanah, jatuh kebumi seiring muncratnya darah dari dada sang satria.Gb. 14 Seta terkena panah Bisma Sorak sorai para Kurawa membelahlangit senja. Dursasana terbahak kegirangan. Durmagati bercelotehriang. Kartamarma dan adipati Sindureja Jayadrata menari bersama,Srutayuda, Sudirga, Sudira dan saudara lainnya memainkan senjatanyaseakan perang telah berakhir dengan kemenangan didepan mata.Sementara itu, para Pendawa dan anak-anaknya mendekati Resi Setayang berjuang melawan m


2ff7e9595c


1 view0 comments

Recent Posts

See All

Comments


!
Widget Didn’t Load
Check your internet and refresh this page.
If that doesn’t work, contact us.
bottom of page